Solotrust.com - Sebuah video merekam meninggalnya seorang pria berkulit hitam, George Floyd akibat dibekuk pihak kepolisian dengan cara menduduki lehernya menggunakan lutut. Peristiwa terjadi di Minneapolis Amerika Serikat pada 25 Mei 2020 dan sempat viral di media sosial.
Kecaman akibat kematian George Floyd pun bergulir dari berbagai pihak. Penyanyi Jennifer Lopez atau akrab dipanggil J Lo dalam akun Instagramnya menuliskan pernyataannya dengan sebuah tagar.
"#JusticeForGeorgeFloyd," tulisnya sembari mengunggah ulang sebuah lagu dari akun Instagram musisi Nasir Jones.
Tak ketinggalan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui akun Twitternya juga turut menyoroti kematian Floyd.
"Pendekatan rasis dan fasis yang menyebabkan kematian George Floyd di Kota Minneapolis AS sebagai akibat dari penyiksaan, tidak membuat kita semua sangat sedih, tetapi juga menjadi salah satu manifestasi tidak adil yang kita lawan di seluruh dunia," cuitnya pada Jumat (29/05/2020).
Sementara itu, unjuk rasa besar-besaran di AS merebak menjadi kerusuhan. Akun Instagram New York Times pada Jumat (29/05/2020) dalam story serta unggahan fotonya memperlihatkan suasana kerusuhan di Kota Minneapolis. Kantor polisi Minneapolis pun luluh lantak dibakar massa yang memprotes keras penanganan pihak kepolisian sehingga menyebabkan George Floyd terbunuh. George Floyd sendiri sebelumnya sempat meminta ampunan serta memberitahukan kepada polisi yang meringkusnya bahwa dirinya tak bisa bernapas.
Selain di Minneapolis, unjuk rasa juga terlihat di kota Brooklyn serta New York. Polisi terlihat berjaga-jaga mengamankan para pengunjuk rasa di dua kota itu.
"Sebuah kantor polisi Minneapolis diserbu dan dibakar para demonstran pada Kamis malam akibat demonstrasi setelah kematian George Floyd," tulis akun Instagram New York Times.
Peristiwa kematian George Floyd diawali ketika dirinya yang diduga melakukan perbuatan tindak pidana penipuan dan pemalsuan dibekuk empat aparat kepolisian Minneapolis. Tak ingin buruannya lepas, keempat polisi itu melumpuhkan Floyd di atas aspal dengan cara menduduki lehernya dengan lutut salah seorang polisi bernama Derek Chauvin.
Pada rekaman video yang telah menyebar dan viral itu, Floyd sempat mengatakan dirinya tak bisa bernapas. Namun, keempat polisi yang meringkusnya tak bergeming sama sekali hingga Floyd kehabisan napas dan meninggal dunia.
Atas meninggalnya Floyd, pihak pemerintah dan kepolisian Minneapolis memecat keempat polisi yang terlibat peringkusan.
"Keempat polisi tersebut sudah dipecat dan itu yang terbaik untuk kota ini," Ucap wali kota Minnesota, seperti dilansir Al Jazeera beberapa saat setelah videonya viral di media sosial.
Masalah rasisme memang sudah menjadi permasalahan klasik semenjak dahulu di Amerika Serikat. Banyak di antara warga kulit putih masih memandang sebelah mata keberadaan warga kulit hitam sehingga hal ini sering kali memicu aksi perselisihan dan kerusuhan (dd)
(redaksi)