BOYOLALI, solotrust.com- Di tengah pandemi Corona (Covid-19) sekarang ini justru dimanfaatkan kaum ibu rumah tangga yang tinggal di wilayah pedesaan. Di Desa Urut Sewu, Kecamatan, Ampel, Boyolali para kaum ibu rumah tangga menggeluti budidaya sayuran berbasis polybag yang ditanam di depan rumah masing-masing warga.
Astri Arianti warga Desa Urut Sewu mengaku, melakukan budidaya sayuran ini untuk memanfaatkan waktu selama pandemi Corona berjalan. Selain itu, budidaya sayuran dengan poliback ini untuk memanfaatkan libah plastik dari minyak goreng.
"Selama pandemi Corona ini, para ibu-ibu di sini pada nganggur. Kemudian waktu pada kumpul, ada beberapa orang yang mempunyai ide untuk melakukan budidaya tanaman sayuran di halaman rumah," katanya kepada wartawan, Senin (1/6/2020) siang.
Menurut dia, budidaya ini sebenarnya sudah berjalan sejak lama, namun sempat fakum dan berhenti. Setelah, adanya pandemi Corona ini justru para ibu rumah tangga di desa Urut Sewu ini kembali bangkit memanfaatkan lahan halaman rumah yang kosong.
"Di sini cara pengelolaanya masing-masing, tapi setelah panen hasilnya dikumpulkan menjadi satu di sebuah kelompok di setiap RT. Ya, ada pengurusnya dan ada anggotanya. Jadi semua warga di sini akan menikmati hasil yang sama," ujar Astri.
Di dalam kelompok tingkat RT tersebut, kata dia, kemudian dipasarkan disejumlah desa lainnya, supermarket serta Puskesmas diwilayah kecamatan Ampel. Sementara jenis sayuran yang ditanam, mulai dari terang,cabe, loncang, sledry, kacang panjang, tomat. Selain sayuran juga ada ubi, setrobery.
"Kami sudah ada pelanggan tetap, seperti dari Puskemas dan beberapa desa sekitar desa Urut Sewu. Dan rencana kami akan merambah ke supermarket. Dalam satu minggu dapat panen dua kali. Beda jenis sayuran,"katanya.
Sementara, Kepala Desa Urut Semu Haryanto mengatakan, budidaya sayuran di pekarangan rumah warga ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2016 lalu. Namun, budidaya tersebut sempat berhenti beberapa saat. Akan tetapi, di tengah wabah virus Corona saat ini. Kaum ibu rumah tangga justru kembali bangkit.
"Kita dapat mengambil hikmahnya saat pandemi Corona saat ini. Terbukti, waktu luang para kaum ibu rumah tangga ini justru membangkitkan kembali semangat budidaya sayuran dilokasi pekarangan mereka," kata dia.
Dari budidaya itu, lanjut Haryanto, tidak hanya dikonsumsi sendiri. Tetapi juga dapat menghasilkan uang tambahan. Karena, hasil budidaya tersebut sekarang banyak pesanan dari luar desa dan instansi kesehatan di wilayah Ampel.
"Kami apresiasi semangat mereka. Kaum ibu ini bila pagi tidak harus buru buru berangkat ke pasar beli sayuran. Karena budidaya sayuran mereka justru melimpah,"pungkasnya. (Jaka)
(wd)