SOLO-solotrust.com - Dalam satu tahunnya, tiga kali Keraton Kasunanan Surakarta mengeluarkan gunungan, salah satunya saat Grebeg Besar, Sabtu (2/9/2017). Gunungan itu dikeluarkan selalu berpasangan, yakni gunungan jaler (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan). Ternyata jika dilihat, sepasang gunungan itu berbeda isinya.
Gunungan jaler sendiri terdiri dari rengginan dan makanan mentah lainnya. Sedangkan gunungan estri terdiri dari makanan matang atau siap saji. Makna sepasang gunungan ini diibaratkan seperti sebuah rumah tangga kehidupan manusia.
“Gunungan jaler berisi makanan mentah, dimana artinya seorang lak-laki itu harus berkarya, mencari nafkah dan sumber kehidupan. Sedangkan gununungan estri artinya adalah makanan matang, simbolnya tugas dan fungsi seorang perempuan dalam rumah tangga, harus bisa mengolah kerja keras dari sang suami,” jelas Ketua Takmir Masjid Agung Surakarta Muhammad Muhtarom kepada wartawan.
Ketika disinggung terkait makna doa, saat sepasang gunungan tiba di salah satu masjid tertua di Indonesia ini, ia mengakui, selain doa wujud syukur, doa adalah permohonan maaf kepada Sang Pencipta.
(Yant/ Wd)
(Redaksi Solotrust)