SEMARANG, solotrust.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menyiapkan pejabat pratama tinggi untuk menjadi Penjabat Sementara (Pjs) di enam kabupaten/kota yang kepala daerahnya mengajukan cuti kampanye. Mereka akan melaksanakan tugas dari 26 September hingga masa kampanye berakhir di awal Desember 2020.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Herru Setiadhie menjelaskan, pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 ada 21 wilayah melaksanakan pemilihan kepala daerah. Adapun dari jumlah itu, enam di antaranya memerlukan penugasan dari pemerintah provinsi.
“Berdasarkan regulasi, asalkan salah satu dari kepala daerah (bupati/wali kota atau wakilnya) tidak ikut dalam ajang pilkada, maka tak perlu ditugaskan penjabat sementara. Dari data yang ada, ada enam wilayah yang memerlukan penugasan Pjs dari unsur jabatan pratama tinggi,” tuturnya, Rabu (23/09/2020), dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.
Herru Setiadhie menyebut, keenam wilayah itu adalah Kota Semarang, Kabupaten Grobogan, Rembang, Klaten, Purworejo, dan Purbalingga.
“Dari wilayah tersebut, Kota Semarang, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Purworejo, kedua petahana (bupati/wali kota dan wakil) ikut dalam pilkada serentak. Tiga daerah lainnya (Klaten, Purbalingga, dan Grobogan) tinggal satu figur kepala daerah (bupati),” sebut dia.
Herru Setiadhie menjelaskan, nama-nama Pjs nantinya mengisi keenam wilayah tersebut, oleh Gubernur Jawa Tengah sudah diajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Mereka nantinya akan diberi penugasan dan mulai melaksanakan tugas pada saat petahana melaksanakan cuti kampanye. Terkait kandidat, Herru Setiadhie menuturkan ada lebih dari enam nama diusulkan ke Kemendagri.
Lebih jauh pihaknya mengatakan, penjabat dari provinsi yang ditunjuk memiliki tugas untuk tetap menjalankan roda pemerintahan dan menjaga pemerintahan tetap netral, objektif, dan demokratis selama pilkada.
“Selain itu, teman-teman dari provinsi juga ikut menjaga dan mengolaborasikan penanganan Covid-19. Ikut mengurangi penularan, mengurangi kematian, dan meningkatkan angka kesembuhan,” jelasnya.
(redaksi)