Hard News

Jadi Donatur Sekte Budak Seks, Wanita AS Ini Dijebloskan Penjara

Hukum dan Kriminal

01 Oktober 2020 14:31 WIB

Clare Bronfman (BBC/Reuters)

Solotrust.com - Seorang ahli waris perusahaan minuman keras di Amerika Serikat (AS) Clare Bronfman telah dijatuhi hukuman enam tahun sembilan bulan penjara atas perannya dalam sekte perbudakan seks Nxivm.
 
Bronfman, pewaris kekayaan perusahaan minuman keras (Miras) Seagram sekaligus penyandang dana bagi pemimpin Nxivm, Keith Raniere, mengaku bersalah pada April 2019 karena menampung para migran untuk "dipekerjakan dan melayani" tanpa upah.
 
Bronfman juga mengaku melakukan penipuan kartu kredit. Dia ditahan untuk memulai masa hukumannya segera setelah vonis dijatuhkan di Pengadilan Brooklyn, New York.
 
Dalam keterangan tertulis kepada pengadilan bulan lalu, Bronfman mengatakan dia "tidak pernah bermaksud menyakiti siapa pun. 
 
"Bagaimana pun saya melakukannya dan atas hal itu saya sangat menyesal," ungkapnya, dikutip dari BBC News, Kamis (01/10/2020).
 
Namun, Bronfman mengatakan Nxivm telah mengubah hidupnya menjadi lebih baik dan dia tak akan menghianati pemimpinnya, Raniere.
 
Sekadar informasi, Nxivm (baca "Nexium") dimulai pada 1998 sebagai program bantuan mandiri dan telah bekerja dengan lebih dari 16 ribu orang. Di situsnya, Nxivm menggambarkan dirinya sebagai "komunitas yang dipandu oleh prinsip-prinsip kemanusiaan, berusaha memberdayakan orang dan menjawab pertanyaan penting tentang apa artinya menjadi manusia".
 
Terlepas dari slogannya "bekerja untuk membangun dunia yang lebih baik", Raniere tahun lalu divonis bersalah lantaran melaksanakan sistem "budak dan tuan" dalam komunitas.
 
Dokumen pengadilan tahun lalu menyebut Nxivm beroperasi seperti sekte. Jaksa penuntut mengatakan kepada pengadilan bahwa para anggota membentuk sebuah perkumpulan rahasia "budak" yang telah dicuci otak, distempel dengan inisial Raniere dan dipaksa untuk berhubungan seks dengannya.
 
Bronfman adalah anggota dewan eksekutif Nxivm, dan menyumbang Raniere puluhan juta dolar untuk menjalankan kelas pengembangan diri intensif kelompok itu. Dia juga membayar pengacara kelompok itu ketika gugatan diajukan terhadap mereka.
 
Penasihat Bronfman berpendapat kliennya semestinya mendapat hukuman ringan karena dia tidak terlibat langsung dalam tuduhan paling serius terhadap Nxivm. Selain itu, Bronfman juga memiliki masalah kesehatan yang membuatnya lebih rentan terhadap paparan virus corona di penjara.
 
Kendati demikian, jaksa penuntut menegaskan Bronfman harus diberi hukuman berat karena "Raniere tidak akan bisa melakukan kejahatan jika bukan karena bersekutu dengan orang kuat seperti Bronfman". (and)

(redaksi)