SEMARANG, solotrust.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo telah menerjunkan tim dari Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Jateng untuk mengecek padamnya api abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Api abadi biasa digunakan untuk sumber api obor sejumlah gelaran olahraga nasional maupun internasional dikabarkan padam sejak 25 September 2020 lalu.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo, usai memimpin rapat percepatan penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (05/10/2020). Menurutnya, ada dua indikasi menyebabkan padamnya api abadi Mrapen, yakni karena memang gasnya habis atau aktivitas pengeboran di sekitarnya.
“Ada beberapa potensi kemungkinan, apakah memang karena cadangan gasnya habis atau ada kebocoran akibat di daerah situ ada yang melakukan aktivitas pengeboran. Sedang kami dalami,” ucap gubernur, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.
Namun secara keseluruhan, menurutnya, sampai saat ini tidak ada izin resmi tentang pengeboran di sekitar api abadi Mrapen. Kalau memang ada pengeboran tidak resmi, Ganjar Pranowo memerintahkan untuk melakukan penindakan.
“Kalau ada pengeboran ilegal, ya ditindaklah, makanya ESDM sekarang sedang bekerja, apakah betul-betul karena cadangan habis atau karena dibor di sebelahnya, kemudian gasnya bocor,” tegasnya.
Selain menyelidiki penyebab matinya api abadi Mrapen, Ganjar Pranowo juga meminta tim yang diterjunkan untuk mencari kemungkinan penyelamatan. Jika memang terjadi kebocoran gas, dia meminta lubang ditutup agar api abadi Mrapen bisa hidup kembali.
“Atau kalau tidak bisa, ya mungkin ada rekayasa engineering yang bisa dilakukan,” pungkasnya.
Menurut keterangan Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto, sebelum api abadi Mrapen padam, sempat ada semburan air bercampur gas saat pengeboran sumur berlokasi tak jauh dari Mrapen. Meski semburan air bercampur gas itu telah ditutup, namun air dan gas masih merembes dari pengeboran itu.
(redaksi)