KARANGANYAR, solotrust.com - Calon presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mengkritik habis-habisan program lawan politik saat menghadiri temu keluarga besar purnawirawan TNI-Polri di De Tjolomadoe Karanganyar, Rabu (07/02/2024). Ia juga mengajak para pendukungnya agar jangan takut intimidasi dari pihak tak bertanggung jawab.
Tanpa menyebut secara gamblang, Ganjar Pranowo mengkritisi program pesaingnya yang kurang tepat, misalnya pencegahan stunting seharusnya menyasar ibu hamil atau menyehatkan kaum perempuan, bukannya memberi makan gratis.
"Bagi penderita gizi buruk atau stunting itu cukup dikasih air susu ibu (ASI) eksklusif. Bikin program itu harus substansi, jangan sekadar omong-omong," kata Ganjar Pranowo di hadapan ribuan keluarga besar purnawirawan TNI-Polri.
Sang kandidat presiden menambahkan, dirinya beruntung dibekali kecerdasan emosional dan intelektual. Usai debat capres beberapa hari lalu, reaksi positif masyarakat menyemangatinya terus maju. Ganjar Pranowo juga mengajak Bangsa Indonesia menolak mental pemiskinan, apalagi meminta-minta.
"Kita punya harga diri untuk tidak mengemis. Kami bisa bekerja karena itu harkat martabat sebagai manusia. Hai anak muda, kamu mau makan gratis atau internet gratis. Makan gratis atau sekolah gratis?" tandas mantan gubernur Jawa Tengah dalam orasinya.
Demokratisasi Indonesia sedang diuji. Protes dari tokoh agama, kelompok masyarakat, dan akademisi tentang sikap politik presiden.
"Itu lonceng dan kentungan bahaya demokrasi Indonesia. Jangan pernah mengintimidasi kampus karena itu mimbar akademisi merdeka," ujar Ganjar Pranowo.
Adanya oknum mengintimidasi Rektor Unika Soegijapranata agar membuat video testimoni puji Jokowi, menurutnya bentuk kepanikan kubu seteru. Pihaknya juga mengajak masyarakat berpikir cerdas dengan tidak memilih pemimpin mencla-mencle.
Dalam kegiatan menghadiri undangan KBPP itu, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud yang juga mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa. Tampak pula Deputi Kinetik Teritorial TPN Komjen Pol (Purn) Luki Hermawan, serta mantan Sekjen Kementerian Pertahanan Laksamana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji. (joe)
(and_)