Solotrust.com- Bagi sebagian besar orang yang tumbuh menua dan telah lama tinggal di pedesaan, pergi meninggalkan rumahnya dan menetap tinggal di perkotaan atau ibu kota merupakan sesuatu keniscayaan. Mereka akan enggan untuk beranjak pergi meninggalkan kampung halamannya dan menetap di sebuah kota.

Itulah yang terjadi pada nenek vokalis grup band Kotak Tantri Syalindri. Tantri, yang mempunyai nenek dan masih tinggal di pegunungan daerah Yogyakarta menyempatkan diri menjenguk neneknya dan bersilahturahmi. Hal itu dibagikan Tantri di akun instagramnya Senin (12/10/2020).

"Berbagai macam alasan, ajakan bahkan sedikit paksaan ga mempan buat mbah gw yang tinggal satu-satunya ini untuk diajak kumpul dengan anak dan cucunya." urai Tantri dalam caption unggahan kunjungan ke rumah neneknya menanggapi beberapa komentar tentang Tantri sekeluarga yang seakan membiarkan neneknya hidup dan tinggal di sebuah desa.

"Hidup dan matiku ya di Gunung, di rumahku sendiri." kisah Tantri melanjutkan perkataan yang pernah terlontar dari neneknya.

"Ga ada yang tega memang, tapi itu pilihan. Dipaksa untuk turun gunung, malah jadi sakit nantinya karena pernah beberapa kali nginep di Tangerang rumah mama 3 hari minta pulang, kepikiran sawahnya." seloroh Tantri melanjutkan captionnya.

Selama berkunjung di rumah neneknya, Tantri mengantarkan sang nenek pergi ke sebuah pasar bernama Pasar Playen dekat dengan rumah neneknya, dimana sang nenek ingin pergi ke sana tapi kakinya sudah tidak kuat karena sakit.

Tantri juga sempat memberikan oleh-oleh untuk neneknya berupa sayur lombok ijo kesukaan sang nenek. Tiba giliran pamit pulang ada rasa keengganan untuk berpisah dari sang nenek. Air mata Tantri merebak memenuhi matanya namun ia tahan.

"Sehat-sehat ya mbahku sayang, hanya doa yang bisa menjagamu dan rindu ini akan selalu ada." ungkap salah bunyi caption unggahan Tantri. (dd)

()