Hard News

Waspadai Dampak Hujan Lebat di 3 Provinsi Ini!

Hard News

19 Oktober 2020 12:31 WIB

Ilustrasi hujan (Pixabay)

JAKARTA, solotrust.com – Pemerintah daerah di tingkat provinsi patut mewaspadai dampak hujan lebat di wilayahnya. Ketiga provinsi itu, yakni Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Lampung.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.



Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, menyampaikan berdasarkan informasi potensi dampak hujan lebat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat tiga provinsi tersebut dengan status siaga. Prakiraan berlaku pada analisis cuaca pada 18 hingga 19 Oktober 2020. 

"Sedangkan pada status waspada, BMKG merilis provinsi dengan status tersebut, yakni Aceh, Jambi, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Papua," tambahnya, dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id.

Pada bulan ini, beberapa wilayah Indonesia memasuki musim hujan. Wilayah tersebut antara lain pesisir Timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara, dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat. 

Raditya Jati menyerukan pemerintah daerah dan setiap pihak patut waspada, mengingat fenomena La Nina yang terjadi di wilayah Indonesia. Salah satu dampak fenomena ini adalah peningkatan curah hujan yang berujung pada bencana hidrometeorologi. 

"BMKG menganalisis berdasarkan catatan historis menunjukkan La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya," ungkap dia. 

Dampak La Nina ini tidak seragam di Indonesia. BMKG merilis, pada Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatra. Sementara pada Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian Timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara, dan Papua. 

"Pada Oktober ini beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim hujan, di antaranya peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina," pungkas Raditya Jati.

(redaksi)