Hard News

Cerita Kopral Bagyo Makamkan Jenazah Covid, Karena Petugas Makam Pada Kabur

Jateng & DIY

21 Oktober 2020 11:00 WIB

Kopral Bagyo bersama rekannya mengenakan APD lengkap sebelum berangkat memakamkan jenazah covid-19.

SOLO, solotrust.com- Korban meninggal dunia akibat covid-19 sudah cukup banyak. Tak hanya tenaga medis yang harus berjuang keras untuk merawat pasien, namun juga para relawan yang harus terlibat dalam pemakaman jenazah covid-19.

Salah satunya adalah seorang relawan yang juga pensiunan Polisi Militer, yakni Kopral Kepala Partika Subagyo Lelono atau lebih akrab dipanggil Kopral Bagyo.



Dalam ceritanya Kopral Bagyo mengatakan bahwa, meskipun dirinya sudah pensiun dari militer, namun semangat untuk mengabdi bagi bangsa dan negara tidak pernah pupus. Hal itu ia buktikan dengan bergabung menjadi tim relawan covid-19 yang dibentuk oleh Pemkot Surakarta.  

“Pada bulan puasa sekitar Juli saya dapat kepercayaan menjadi Tim Covid-19 yang dibentuk Pemkot Solo yang berlokasi di Gedung Graha Niaga Sriwedari. Gabungan bersama tim dari TNI, Kepolisian, BNPB, SAR, dan Pihak lainnya.” Ungkapnya, Rabu (21/10/2020).

Dalam menjalankan tugasnya sebagai relawan, saat tugas malam tiba-tiba dia mendapat perintah untuk melaksanakan pemakaman jenazah covid-19. Terbatasnya jumlah relawan, membuat ia harus berangkat hanya berdua dengan rekannya.

“Pada tanggalnya lupa pokoknya pertengan Juli 2020 saya dapat tugas piket sift malam bersama 1 rekan relawan. Kemudian pada pukul 18.00 kami dapat telp dari markas PMI untuk persiapan pemakaman jenazah korban Covid. Dari tempatnya kami tidak saya sebut ya, ke pemakaman umum wilayah Boyolali.” Katanya.

Usai mendapat perintah, bagyo dan rekannya segera berangkat dengan ambulan, menjemput jenazah lalu membawanya ke pemakaman di wilayah Boyolali. Kaget bukan kepalang, di lokasi ia hanya mendapati dua orang laki-laki dan beberapa motor. Bagyo sempat bertanya dimana tim pemakaman, namun ternyata mereka sudah kabur ketakutan.

“Sampai di lokasi pemakaman sekira pukul 19.30 ternyata hanya ada 2 (dua) orang laki-laki dan beberapa motor tanpa pemilik, lalu kami tanya apakah tim pemakaman sudah siap? Mereka jawab, makam sudah siap tapi petugasnya pada lari melihat kami pakai baju APD putih-putih. Dalam hati saya ‘cilokoooo’” ungkapnya kocak.

Beruntung dengan komunikasi yang baik sang Kopral bersama rekannya berhasil membujuk agar mereka mau membantu memakamkan jenazah covid.

“Kemudian saya beri pengertian, bahwa kami dari Tim Covid mohon dibantu, jika hanya kami berdua tentu sangat kesulitan. Akhirnya mereka berdua bersedia membantu dengan terlebih dulu kami kenakan pakaian APD.” Jelasnya.

Proses pemakaman akhirnya berjalan dengan lancar. Kopral Bagyo mengatakan bahwa korban akibat covid-19 sudah banyak, maka masyarakat harus taat betul dengan protokol kesehatan. Senanatiasa lakukan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Jangan sembrono menghadapi virus, jangan dianggap remeh, sudah diimbau oleh pemerintah, pakai masker, cuci tangan, ikuti pemerintah pasti selamat.” Katanya. (wd)  

(wd)