SOLO, solotrust.com- Menyoroti pelaksanaan Pilkada terhitung kurang lebih 50 hari lagi masih menjadi perbincangan hangat khalayak ramai terkait di tengah pandemi. Melihat hal tersebut apakah sebuah urgensi bagi pemerintahan, melalui Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik ( IKP) Kementerian Informatika RI, Prof. Widodo Muktiyo mengatakan, Pilkada merupakan agenda rutin lima tahunan dan bagian menaikkan aspirasi masyarakat untuk menentukan pimpinannya, dimana tahun ini ada 270 peserta pilkada, artinya hal ini merupakan keputusan Politik yang sudah disepekati.
Menyikapi hal tersebut pihak Kominfo memiliki tiga slogan, pertama pemilu harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat sehingga pemilihnya sehat, Kedua, Pemilu harus dilaksanakan mengedepankan visi-misi, program kerja sehingga pemilih memiliki kecerdasaan dalam memilih dan yang ketiga pemilu diberikan nuansa damai.
“Ini adalah proses tahunan, tetapi ini sesuatu yang penting untuk publik untuk bisa memilih pemimpinya, sehingga damai itu menjadi kata kunci,” Ungkap Dirjen IKP Kominfo RI, Prof. Widodo Muktiyo di sela acara talkshow Ngopi Kominfo, beberapa waktu lalu.
Menyinggung Covid-19 yang saat ini belum mereda sementara Pilkada sudah di depan maka, Prof. Widodo mengimbau warga untuk terus menaati Protokol Kesehatan anjuran dari Pemerintah. Terlebih pada saat hari pencoblosan. Lebih lanjut, menurut Prof. Widodo bahwa Vaksi Pertama itu adalah 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.
“Sebetulnya, kapan sih Covid ini akan selesai? dan apakah dengan vaksin itu selesai, ada dokter yang mengatakan sebut aja Vaksin utama 3 M. Karena kalau sudah menggunakan Protokol Kesehatan ini Insyaallah kita bedamai dengan Covid,” Pungkas Prof. Widodo MUktiyo.
Dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat, menurutnya tidak perlu lagi menunda Pilkada 9 Desember mendatang. Agar prosesi politik berjalan sesuai kesepakatan. (elv)
()