SOLO, solotrust.com - Berlangsungnya pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun ini di tengah pandemi Covid-19, tentu membuat sejumlah warga merasakan hal berbeda. Rasa was-was muncul dalam diri sebagian orang, khawatir tertular virus corona.
Tak ayal, sebagian warga berpikir dua kali menuju tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan hak suaranya. Salah satunya Tini (24), warga RT 04 RW 21 Dukuhan, Nayu, Banjarsari, Solo, mengaku awalnya takut datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Pasalnya, jumlah warga terpapar Covid-19 di Kota Solo menunjukkan angka kenaikan.
"Awalnya saya khawatir karena adanya pandemi, namun sebagai warga negara menunaikan kewajiban pemilu saya beranikan datang. Sebelumnya saya sudah lakukan protokol kesehatan saat di rumah," kata Tini, saat berada di TPS 039 Dukuhan, Nayu, Banjarsari, Solo, Rabu (09/12/2020).
Tini pun memberi apresiasi bagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang telah menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat di TPS.
Sementara itu, inisiator TPS sadar prokes, Mayor Haristanto, mengatakan adanya TPS Prokes membuktikan, meski di tengah pandemi Covid-19 antusias pemilih masih terjaga. Pihak terkait selalu mengingatkan pentingnya penerapan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum masuk TPS.
"Membuktikan antusias warga yang ingin menyukseskan pesta demokrasi ini, meski di tengah pandemi. Dengan petugas berpakaian hazmat ini, kami mengajak warga aman datang ke TPS," kata dia.
Lebih lanjut menurut Mayor Haristanto, pada pesta demokrasi kali ini dirinya ingin menghadirkan suasana kegembiraan. Demi kampanye pencegahan penularan Covid-19, petugas KPPS pun rela kepanasan memakai hazmat.
"Saya ingin ciptakan kegembiraan, meski bagi saya pesta demokrasi tahun ini setengah hati sebab masih situasi pandemi," tutup Mayor Haristanto. (elv)
(redaksi)