SOLO, solotrust.com – Curah hujan cukup tinggi yang terjadi di wilayah Solo sejak Sabtu hingga Minggu (12-13/12/2020) menyebabkan kenaikan debit air Bengawan Solo. Tercatat hingga Senin (14/12/2020) tinggi muka air (TMA) di pos pantau Jurug mencapai 8,53 meter.
Petugas Pemantau Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Suparjo Joko Widodo atau akrab dipanggil Bang Toyib, mengatakan saat ini debit air sudah mulai turun. Pada Minggu malam debit Bengawan Solo mencapai level siaga merah.
“Kemarin pukul 18.50 WIB Bengawan Solo sudah masuk pada siaga hijau dan selanjutnya pukul 20.17 WIB siaga kuning serta pukul 22.31 WIB mengalami siaga merah, dan top level jam satu malam,” jelasnya.
Diduga ketinggian air sampai siaga merah karena curah hujan cukup tinggi dari seluruh wilayah Solo. Kenaikan air pada pos pantau Jurug meruupakan kiriman dari beberapa wilayah hulu , yakni Klaten, Boyolali, dan Sukoharjo. Curah hujan cukup tinggi dan merata menambah kenaikan debit air di pos TMA Jurug.
Kendati demikian, untuk saat ini debit air di pos pantau Jurug sudah mulai surut, sehingga apabila terjadi hujan kembali, tidak akan memberikan pengaruh berarti pada kenaikan debit air.
“Mungkin akan ada kenaikan hanya sedikit, semoga debit segera turun sehingga jika hujan masuknya tidak terlalu besar.” tambah petugas pemantau BBWS.
Masyarakat Solo tentu tidak perlu mengkhawatirkan akan terjadinya banjir sebab perbaikan selalu dilakukan setiap tahunnya. Petugas pantau BBWS selalu rutin melakukan pengecekan dan pelaporan kerusakan alat di tiap-tiap pos pantau. Dengan demikian, risiko terjadinya banjir akan semakin berkurang. (dhk)
(redaksi)