Serba serbi

Hati-Hati Hoax Seputar Vaksin! Simak Tips dari Dokter Reisa

Kesehatan

22 Desember 2020 18:31 WIB

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Dokter Reisa Brotoasmoro (Dok. Istimewa)

SOLO, solotrust.com – Banyak masyarakat Indonesia salah kaprah dalam memahami informasi tentang vaksin. Juru Bicara Vaksin Covid-19 Dokter Reisa Brotoasmoro menyampaikan sejak sembilan bulan pandemi sudah ada ribuan berita bohong (hoax) beredar di masyarakat, terutama tentang vaksin.        

Beberapa hoax beredar, di antaranya vaksin mengandung bibit penyakit berbahaya sehingga membuat badan rentan terkena penyakit. Reisa membantah dan mengatakan vaksin terbuat dari bakteri atau virus dilemahkan yang dapat membuat tubuh menjadi kebal.



“Vaksin terbuat dari virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, berfungsi membuat badan kita jadi kenal, lalu jadi kebal melawan penyakit tersebut. Hal ini tidak sama ya, dengan membuat tubuh jadi sakit,” ujar dr Reisa dalam tayangan Gali dan Kenali agar Hoax Tak Mengakali yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/12/2020).

Ia memaparkan ada empat jenis vaksin. Vaksin mati adalah jenis vaksin mengandung virus atau bakteri yang sudah dimatikan. Vaksin hidup adalah jenis vaksin mengandung virus atau bakteri dilemahkan.

Vaksin subunit adalah vaksin yang dibuat dari komponen virus atau bakteri. Vaksin toksoid adalah vaksin dibuat dari toksin yang sudah dilemahkan. Kandungan vaksin, yakni antigen, stabilitator, adjuvant, pengawet.

Reisa mengatakan vaksin yang sudah diproduksi secara massal harus memenuhi syarat utama, yakni aman, efektif, stabil, dan efisien. Serta harus lolos uji dari pihak berwenang.

“Di Indonesia, ada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai badan yang berwenang, yang akan memastikan bahwa vaksin aman dan tidak mengandung bahan berbahaya,” lanjutnya.

Masyarakat juga masih sering salah mengartikan adanya vaksin akan membuat kita aman dari virus. Juru bicara pemerintah ini menjawab, vaksin memang salah satu cara untuk segera keluar dari pandemi, namun vaksin bukan satu-satunya solusi untuk mencegah penularan Covid-19.

“Disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan juga penting dan efektif untuk menurunkan risiko penularan. Jadi ingat gerakan 3M, ditambah lagi vaksinasi tentu akan lebih baik,” pungkas Reisa.

Masyarakat diharapkan dapat menyaring informasi benar agar tidak menjadi penyebar hoax itu sendiri. Masyarakat dapat langsung menghubungi kontak hotline resmi Satgas Covid-19 di nomor 119 ekstensi 9 serta mengunjungi laman web resmi pemerintah di covid19.go.id untuk mendapatkan informasi yang benar. (ray)

(redaksi)