Serba serbi

Menjawab Tantangan Presiden Jokowi, Slank Promosikan Kopi Indonesia

Wisata & Kuliner

29 Januari 2018 13:26 WIB

Personel Slank saat mempromosikan kopi Indonesia, di sebuah kedai kopi di kawasan Seturan, Sleman, Minggu (28/1/2018). (Dok. solotrust.com)

SLEMAN, solotrust.com - Grup band legendaris, Slank, Minggu (28/1/2018) sore tiba di Yogyakarta untuk melakukan promosi kopi indonesia. Dengan personel lengkapnya, Bimbim, Kaka, Ridho, dan Ivan, Slank mendatangi sebuah kedai kopi di kawasan Seturan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kedatangan mereka, tidak lain adalah untuk mempromosikan kopi indonesia kepada khalayak ramai.

Indonesia sebagai negara besar yang tiap daerahnya memiliki kekhasan akan biji kopi dan cita rasa kopi masing-masing, dirasa belum secara maksimal untuk diangkat atau dipromosikan secara luas. Oleh karenanya, melalui forum pertemuan dengan sejumlah media massa dan para Slankers -julukan penggemar Slank-, mengajak untuk kembali menggiatkan konsumsi kopi Indonesia.



Slank melalui brand kopinya bernama Slank Kopi, terus berupaya mengangkat citra kopi Indonesia untuk semakin dikenal secara luas.


Tidak hanya itu, dengan upaya mengangkat citra kopi asli Indonesia, Slank juga mengajak masyarakat, terutama Slankers, untuk berwiraswasta dengan komoditas kopi Indonesia. Hal ini tentu saja akan mampu mengimbangi munculnya kedai-kedai kopi yang bukan asli Indonesia, serta akan dapat ikut mensejahterakan para petani kopi.

Drumer Slank, Bimbim, menuturkan diluncurkannya Slank Kopi sebagai jawaban atas tantangan Presiden Joko Widodo yang menanyakan kepada Slank bagaimana mengajak anak muda dan masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai kopi lokal Indonesia.

“Kita men-create bagaimana caranya membuat sesuatu yang bisa berkembang cepat, murah,” kata Bimbim.

Sementara itu sang vokalis, Kaka, mengatakan Slank hadir tidak hanya untuk menghibur masyarakat Indonesia dengan musik-musiknya, namun juga berusaha mendorong masyarakat Indonesia terutama para Slankers di seluruh Indonesia untuk dapat berwiraswasta dan mendirikan usaha kecil dan menengah (UKM) melalui jaringan Slankpreneur.

“Sudah beberapa tahun ini mem-push Slankers, fans kita, untuk berbisnis (kopi), UKM gitu ya. Dulu kita punya program Slankpreneur, jadi kita mendorong Slankers bisa membuat bisnis,” urai Kaka.

“Petani kopi di Indonesia itu kan banyak banget, di seluruh daerah itu ada, menurut saya, hampir di semua daerah mengklaim bahwa daerahnya punya kopi. Tapi kenapa kopi Indonesia kok katanya masih di bawah negara-negara lain,” lanjutnya.

Melalui brand Slank Kopi ini, Slank menawarkan cita rasa kopi Indonesia yang diambil dari biji kopi Aceh dan biji kopi Jawa. Diharapkan juga dengan aksi mereka ini, akan memunculkan ide-ide baru anak muda dalam memanfaatkan biji kopi asli Indonesia dengan memunculkan kreasi-kreasi kopi dengan cita rasa istimewa yang tidak kalah dengan kopi-kopi asal luar negeri yang kini tengah menjamur.

(adam)

(way)