SOLO, solotrust.com – Baru-baru ini, muncul tren hidup sederhana atau slow living di media sosial. Salah satu kota menjadi sorotan utama adalah Solo.
Ya, Solo dikenal sebagai kota sederhana. Biaya hidup terjangkau dan kemudahan transportasi membuat kampung halaman Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ini, kini menjadi pilihan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara.
Menyungsung konsep wisata slow living dan ramah lingkungan, ‘Berkaeyuh’ hadir menjadi opsi terbaik bagi wisatawan untuk menikmati pesona Kota Solo. Jasa trip ini berbeda dengan city tour umumnya. Co-founder Berkaeyuh, Tria Yunita, menjelaskan Berkaeyuh menawarkan layanan jasa trip keliling Solo menggunakan sepeda dengan mengunjungi tempat ikonik dan kuliner legendaris.
“Kami di sini, mencoba create experience (menghadirkan pengalaman-red) baru untuk teman-teman yang datang ke Solo. Bisa nyepeda, tapi juga bisa tetap keliling ke tempat ikonik dan mencoba kuliner di Solo,” jelasnya, Minggu (06/07/2025).
Tidak hanya trip, Berkaeyuh juga menawarkan jasa dokumentasi. Founder dan Co-founder Berkaeyuh dapat melihat potensi baru dari wisata Solo. Melalui perspektif berbeda, mereka mengamati hal biasa bagi warga lokal ternyata bisa menjadi istimewa di mata wisatawan.
Wisatawan kini gemar berkunjung dan mengambil foto di tempat-tempat estetik dan fotogenik. Kota Solo memiliki keistimewaan itu, misalnya pada gang-gang kecil, bangunan keraton, arsitektur rumah klasik khas Solo, hingga pohon-pohon bunga bougenville. Berkaeyuh memiliki nilai tambah tersendiri karena dapat memenuhi kebutuhan itu.
“Melihat peluang itu, di Solo banyak destinasi wisata yang bisa diambil, walaupun pastinya orang Solo mikir hal biasa, tapi ternyata untuk orang luar kota Solo bisa menjadi sesuatu hal yang menarik banget. Mereka foto-foto dengan Keraton Surakarta, gang di sekitar keraton, itu menurut mereka sudah hal yang luar biasa. Iya, ternyata banyak juga ya, kami ada jasa trip sama foto, juga buat video,” kata Tria Yunita, saat berbincang dengan tim solotrust.com.
Antusiasme terus berkembang sejak kali pertama Berkaeyuh diperkenalkan. Bermodal tiga unit sepeda, kini Berkaeyuh telah berhasil mengoperasikan 15 unit sepeda. Berkaeyuh juga menambah jumlah tour guide menjadi sembilan pekerja karena antrean semakin terasa saat akhir pekan dan masa libur panjang.
Berkaeyuh kini menjalankan dua sesi trip setiap akhir pekan, pagi, dan sore. Menawarkan dua rute utama, seperti mengunjungi spot ikonik bunga, Keraton Surakarta, Kampung Batik, Pasar Gede, Pasar Triwindu, dan berbagai spot lainnya. Rencana selanjutnya, Berkaeyuh akan menambah satu rute untuk memperluas jangkauan wisata.
“Kami sudah ada rencana ingin buka jalur lain selain dua jalur yang udah kita bikin. Masih di sekitar Solo untuk buka jalur ketiga, tapi itu masih coming soon, doakan semoga berjalan lancar,” ungkap Tria Yunita.
Salah satu penerima jasa asal Jakarta, Raihana, menyampaikan trip ini menjadi pengalaman penuh makna, terutama bagi orangtuanya. Raihana juga merasa puas karena mendapatkan jasa dokumentasi.
“Saya dan mama senang sekali mengikuti trip ini, apalagi dokumentasi yang diambil dari tim Berkaeyuh bagus-bagus, mama saya ngeliatnya sambil senyum-senyum. Beliau juga nggak berhenti ceritain pengalaman ini ke teman-temannya. Semoga lain waktu saya bisa membawa papa dan saudara saya untuk mencoba trip Berkaeyuh ini,” bilang Raihana.
Pengalaman unik ditawarkan Berkaeyuh berupa jasa trip, sekaligus dokumentasi, membuat wisatawan ingin kembali berkunjung ke Kota Solo. Berkaeyuh berhasil mewujudkan romantisasi Kota Solo bagi para pengunjung.
*) Reporter: Eka Ririn Marantika/Salma Arezha/Siti Latifah
(and_)