Ekonomi & Bisnis

Okupansi Tak Sesuai Ekspektasi, Fave Hotel Lakukan Strategi Ini

Ekonomi & Bisnis

24 Maret 2021 12:35 WIB

Suasana salah satu unit kamar Fave Hotel Solo

SOLO, solotrust.com - Industri perhotelan terbilang sepi selama pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 silam. Kendati demikian, bukan berarti para pelaku perhotelan pasrah begitu saja dengan keadaan. Fave Hotel (Manahan Solo dan Solo Baru Sukoharjo) melakukan sejumlah upaya untuk menghidupkan aktivitas dan menjaga tingkat keterisian (okupansi) hotel.

Public Relations Officer Fave Hotel Solo, Nonik Ratna Dewi, mengungkapkan strategi dilakukan manajemen hotel selama pandemi. Selain menghadirkan program cashback dan paket sarapan akhir pekan, pihak manajemen juga memperlebar jangkauan penjualan food and beverages melalui kerja sama dengan layanan pesan antar online alias dalam jaringan (Daring) dan beragam promo lain.



"Kami Bulan Maret ini ada program cashback sebesar Rp30 ribu. Selain itu karena maraknya kegiatan olahraga, setiap Hari Sabtu dan Minggu kami ada Gowes Breakfast," ungkapnya pada Solotrust.com, Selasa (23/03/2021).

Tamu yang melakukan reservasi via WhatsApp akan langsung mendapatkan voucher cashback. Bila sudah terkumpul lima voucher dapat ditukarkan dengan makanan di Lime Resto Fave Hotel Manahan atau Fave Hotel Solo Baru. Apabila sudah terkumpul sepuluh voucher bisa ditukarkan dengan menginap satu malam gratis di Fave Hotel Manahan maupun Fave Hotel Solo Baru.

Sementara bagi tamu yang ingin tinggal lebih lama, Fave Hotel menawarkan promo Long Stay dengan ketentuan minimal lima hari. Harga promo Long Stay ini Rp250 ribu per malam untuk kamar saja dan Rp350 ribu per malam mencakup kamar dan sarapan.

Adapun promo Gowes Breakfast untuk mengakomodasi masyarakat yang gemar berolahraga sepeda di Hari Sabtu dan Minggu. Fave Hotel menawarkan paket sarapan seharga Rp60 ribu untuk dua orang dengan menu buffet dan all you can eat dari pukul 06.00 hingga 11.00 WIB. 

Di lain sisi guna menambah pendapatan dari food and beverage alias makanan dan minuman, pihak hotel juga bekerja sama dengan layanan pesan antar, seperti GoFood dan GrabFood. Khusus untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang ingin menyelenggarakan acara syukuran khitan, ditawarkan promo harga mulai Rp1,5 juta untuk kapasitas 20 orang. Selain itu, terdapat paket akad dan paket pernikahan dengan beberapa pilihan sesuai keinginan masyarakat. Paket Akad Rp1 juta sudah termasuk dekorasi sederhana, meja akad, dan coffee break untuk 25 pax. Paket akad Rp2 juta sudah termasuk dekorasi sederhana, meja akad, coffee break 25 pax, dan lunch/dinner menu untuk 25 pax.

Ada empat paket nikah, yakni Private Wedding seharga Rp15 juta (sudah termasuk buffet menu untuk 50 orang, dekorasi sederhana, MC dan akustik, satu kamar pengantin, satu kamar keluarga. Intimate Wedding seharga Rp25 juta (sudah termasuk buffet menu untuk seratus orang, dekorasi, MC dan akustik, satu kamar pengantin, satu kamar keluarga, MUA).

Intimate Exclusive Weddingseharga Rp30 juta (termasuk buffet menu untuk 150 orang, dekorasi, MC dan akustik, satu kamar pengantin, satu kamar keluarga, MUA, dokumentasi foto). Exclusive Wedding seharga Rp35 juta (termasuk buffet menu untuk 150 orang, dekorasi, MC dan akustik, satu kamar pengantin, satu kamar keluarga, MUA, dokumentasi foto dan video).

Berbagai strategi dilakukan manajemen Fave Hotel diharapkan mampu menjaga okupansi hotel selama pandemi karena memang industri hotel sangat terdampak. Menurut Nonik Ratna Dewi, kondisi pada Februari dan Maret dirasakan sama seperti awal pandemi pada 2020 lalu. Okupansi Fave Hotel selama pandemi ini kurang lebih sekira 30 persen hingga 40 persen. Padahal sebelum pandemi, okupansi bisa sampai 70 persen hingga 80 persen di 2018 dan 2019.

"Maksimal 40 persen itu bisa kami capai di akhir minggu, apalagi kalau ada event. Seperti di Solo ini baru ada event Menpora. Kalau di hari biasa estimasi di 30 persen. Kalau Solo Baru lebih tinggi dari yang Manahan bisa mencapai 35 persen. Dengan jumlah kamar untuk Fave Hotel Manahan 190 kamar dan 153 kamar untuk Fave Hotel Solo Baru," bebernya.

Tak hanya gencar dengan variasi promo, Fave Hotel juga beroperasi sesuai protokol kesehatan berlaku. Dilengkapi sertifikat CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Safe Travel dari Archipelago International. Sebelum masuk hotel, dilakukan pengecekan suhu bagi setiap tamu yang datang dengan sistem check in dan pesan F&B secara daring.

"Tamu tinggal scan barcode di front office, mengisi data di handphone, nanti tinggal ambil kunci kamar. Khusus untuk tamu dari luar yang ingin menyicipi menu di Lime Resto, sistemnya juga scan barcode. Jadi tanpa menyentuh buku menu, tinggal scan dan memilih menu," ungkap Nonik Ratna Dewi.

Fave Hotel telah berupaya semaksimal mungkin agar tamu merasa aman dan nyaman saat menginap di hotel, meski masih dalam suasana pandemi Covid-19. Bahkan mulai Maret 2021, Fave Hotel menunjukkan kepeduliannya akan kesehatan tamu dengan menyediakan vitamin C secara gratis untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Selain menawarkan beragam promo dan taat protokol kesehatan, manajemen Fave Hotel tetap menjalankan kegiatan corporate social responsibility (CSR), seperti donor darah rutin dua bulan sekali. Kegiatan sosial ini bekerja sama dengan PMI dengan peserta dari Fave Hotel Manahan Solo dan Solo Baru. Target donor darah pun tidak terlalu banyak, estimasi 20 hingga 30 kantong.

"Kalau untuk di Bulan Januari 2020, donor darahnya bertepatan dengan ulang tahun Fave Hotel Manahan yang kesembilan di mana kami ada pembagian seribu masker dan aksi donor darah, berhasil mendapatkan 20 kantong," terang Nonik Ratna Dewi.

Kali ini, donor darah kembali digelar di Ginger Meeting Room di Fave Hotel Manahan Solo, Selasa (23/03/20210. Target kantong darah tidak banyak, sekira 20 hingga 30 saja, kecuali untuk golongan darah B karena stok PMI masih cukup.

Selanjutnya, dengan pelaksanaan vaksinasi dan pelonggaran regulasi di Kota Solo, pihaknya berharap kondisi perekonomian segera pulih, sehingga aktivitas pariwisata dapat kembali berjalan.

"Harapan kami sangat besar agar semakin ramai okupansi di Kota Solo," pungkas Nonik Ratna Dewi. (rum)

()