SOLO, solotrust.com- Pemerintah Kota Solo menjadi tuan rumah salah satu rangkaian hari penyiaran nasional ke-88, yakni literasi sejuta pemirsa, cerdas bermedia di era penyiaran digital di Pendapi Gedhe, Senin (29/3/2021).
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang mendampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menekankan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat berdampak positif dan negative.
Dampak positifnya informasi mudah, murah, dan cepat dimanapun, sementara sisi negatifnya muncul hoaks atau penyalahgunaan informasi.
“Melalui literasi kita dapat memilah dan memilih informasi yang beredar khususnya melalui siaran televisi dan radio.” Katanya.
Gibran juga berharap literasi dapat menambah sikap kritis masyarakat.
Sementara itu Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pusat Agung Supriyo mengatakan, KPI dibuat atas dasar UU no 32 tahun 2002, bertugas menciptakan generasi yang beriman, taqwa dan cerdas, karena tv dan radio dianggap berpengaruh besar pada masyarakat. KPI bertugas mengawasi siaran tv dan radio selama 24 jam. KPI juga membuat literasi yang bernama gerakan literasi sejuta pemirsa yang bertujuan membentuk penonton yang cerdas, sehingga bisa memilah mana tontonan baik mana tontonan yang buruk.
“Tugas KOmisi Penyiaran Indonesia ini sangat berat. Televisi itu punya pengaruh yang sangat besar, tidak Cuma berita tapi acara yang lain itu bisa membuat pengaruh kepada penonton.” Jelasnya.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Gajar Pranowo mengajak masyarakat untuk cerdas dan bijak bermedia dengan literasi atau pemahaman mendalam dalam memilah dan memilih siaran yang mengandung beraneka ragam informasi. Menurut Ganjar, masyarakat harus secepatnya punya literasi dan edukasi untuk menyadari informasi yang beredar dimana - mana khususnya lewat media siaran. (daw)
(wd)