JAKARTA, solotrust.com – BMKG mengungkapkan potensi curah hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi selama sepekan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 3 – 9 April 2021. Cuaca ekstrim ini merupakan dampak dua bibit siklon yang ditemukan BMKG, yaitu bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatera dan bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.
Sementara banjir bandang dahsyat menghantam beberapa wilayah di NTT pada Minggu (4/4) dini hari yang mengakibatkan 9 desa di 4 kecamatan Kabupaten Flores Timur terdampak, meliputi Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat). Banjir bandang dipicu oleh intensitas hujan
Dari data yang dihimpun dari bnpb.go.id, hingga Senin (5/4) tercatat ada 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike. Akibat bencana ini, dilaporkan 41 orang meninggal dunia dan 24 warga dilaporkan menghilang. Sejumlah warga yang mengalami luka-luka telah diberikan perawatan intensif.
Upaya penanganan darurat pun mengalami beberapa kendala, pasalnya kases utama menuju lokasi bencana hanya melalui jalur laut sedang kondisi hujan angina dan gelombang tinggi membahayakan pelayaran kapal. Selain itu proses evakuasi korban yang tertimbun lumpur di wilayah terdampak terkendala tersedianya alat berat. Saat ini para korban di pengungsian masih menunggu bantuan logistik.
Senin pagi (5/4) kepala BNPB Doni Monardo meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang didampingi oleh Wagub NTT Josep Nae Soi, Anggota DPD Yorrys Raweyai dan Angelius Wake Koko.
(zend)