Hard News

Empat Instruksi Presiden Untuk Tangani Bencana NTT dan NTB

Nasional

6 April 2021 15:31 WIB

Presiden Joko Widodo melakukan Rapat Terbatas secara virutal di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/4). (Foto: Sekretariat Negara)

JAKARTA, solotrust.com - Presiden menggelar rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/4). Ratas ini digelar secara virtual membahas penanganan bencana di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Presiden memberikan 4 instruksi pada jajaran terkait. Instruksi pertama yang diberikan Kepala Negara ialah untuk mempercepat proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban yang belum ditemukan.



Dilansir dari laman resmi setneg.go.id, Presiden meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPUPR) untuk mengerahkan alat-alat berat diberbagai lokasi sekitar untuk mempermudah proses pencarian.

Terlebih masih banyaknya akses darat ke lokasi bencana yang terputus akibat rusaknya infrastruktur penghubung, Presiden juga menginstruksikan percepatan pembukaan akses laut dan udara.

"Ini saya minta Kepala BNPB, Kepala Basarnas, dibantu dengan Panglima TNI dan Kapolri dengan seluruh jajarannya untuk mengerahkan tambahan personel SAR sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak, termasuk wilayah terisolir dan berbagai gugus pulau di NTT seperti Pulau Alor, Pulau Pantar, dan pulau-pulau lainnya untuk melancarkan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban," ujarnya.

Kedua, Kepala Negara meminta jajarannya untuk memastikan kehadiran pelayanan kesehatan dan pertolongan medis yang sangat dibutuhkan para korban.

"Saya minta Menteri Kesehatan juga memperbanyak tempat-tempat pelayanan kesehatan di lapangan, juga rumah sakit untuk menangani para korban, serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatannya," kata Presiden.

Sejak hari pertama, pemerintah telah memberikan bantuan kepada pengungsi korban bencana di NTT dan NTB namun terkendala cuaca ekstrim dan akses lokasi yang terputus sehingga belum sepenuhnya bantuan tersalurkan. Presiden juga menenkankan pemenuhan kebutuhan logistik, sanitasi dan lainnya harus tersalurkan dengan baik untuk para pengungsi.

"Saya minta BNPB dan pemerintah daerah segera mendata titik-titik pengungsian serta memastikan logistik, tenda, dan dapur lapangannya (sampai) untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi. Juga kebutuhan untuk bayi dan anak-anak, terutama air bersih dan MCK nya," tuturnya.

Presiden juga meminta Menteri PUPR untuk mempercepat perbaikan infrastruktur penunjang yang mengalami kerusakan akibat bencana seperti jembatan yang roboh dan akses jalan penghubung yang terputus.

Terakhir, Presiden juga meminta antisipasi dini terhadap potensi dampak cuaca ekstrem yang terjadi di berbagai kawasan di Indonesia. Informasi dan peringatan BMKG mengenai hal ini menjadi sangat krusial dan publikasi terhadapnya harus digencarkan.

(zend)