SOLO, solotrust.com - Kebijakan pemerintah soal larangan mudik Lebaran 2021 tentu sangat memengaruhi kondisi perusahaan transportasi moda bus. Kendati demikian, pengusaha otobus tetap mematuhi aturan itu karena ingin berpartisipasi dalam menekan pandemi Covid-19.
"Kalau dari kami menaati apa yang kebijakan pemerintah berikan. Karena itu harus ya, untuk penanggulangan Covid-19, jadi kami menaati atau berpartisipasi," kata staf administrasi PO Muncul pada solotrust.com, Titik Andriani baru-baru ini.
Padahal sebelum pandemi Covid-19, pendapatan perusahaan bus sudah menurun drastis karena faktor persaingan semakin sulit. Selain dampak adanya jalan tol, penurunan juga tidak lepas dari keberadaan ojek online serta murahnya tiket moda transportasi lain seperti pesawat udara dan kereta api.
"Rute kami dulu yang trayek ke Jakarta itu rute-rute tidak lewat tol, tetapi penumpang kan pinginnya yang cepet. Adanya transportasi online itu juga jadi faktor menurun. Sebelum pandemi saja tiket kami sama tiket pesawat katakanlah lebih murah pesawat, otomatis penumpang larinya pada ke sana," jelas Titik Andriani.
Sebenarnya terdapat puluhan armada bus yang siap melayani penumpang dari Solo ke wilayah lain. Namun yang aktif ada sekira delapan armada per hari. Dalam menjalankan operasional sehari-hari, pihaknya mengikuti arus sesuai kemampuan.
"Tetap jalan, tapi itu semadyonya (sewajarnya-red) saja karena kalau dipaksakan kami malah rugi," kata Titik Andriani.
Contohnya, untuk reguler Solo-Semarang kapasitas bus biasanya 50 tempat duduk, namun sekarang belum tentu penuh. Penumpang hanya berisi sepertiga atau seperempat dari kapasitas. Dengan demikian pendapatan berkurang sangat drastis. Penumpang agak ramai biasanya pada Senin dan Sabtu.
Beratnya biaya operasional tak sepadan dengan pendapatan, bahkan sejak sebelum pandemi, PO Muncul memfokuskan armada Antarkota Dalam Provinsi (AKDP). Pihaknya berharap adanya kebijakan pemerintah berupa vaksinasi demi kebaikan berbagai sektor, sehingga dapat mempercepat bangkitnya kondisi ekonomi pascapandemi.
"Semoga pandemi lekas berakhir dan ekonomi pulih dan secara meluas juga perekonomian kita bangkit," tutup Titik Andriani. (rum)
(end2021)