LUMAJANG, solotrust.com - Gempa bumi dengan magnitudo 6,1 yang mengguncang Malang dan sekitarnya pada Sabtu 10/4) menyebabkan korban jiwa dan ribuan bangunan rusak ringan hingga berat. Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, korban meninggal bertambah dari lima orang menjadi enam orang meninggal dunia.
Kabupaten Lumajang menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak akibat gempa tersebut.
Dilansir dari Antara, Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan korban tambahan tersebut merupakan warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah pada saat kejadian gempa bumi.
"Korban meninggal tersebut sempat dirawat di Puskesmas Pronojiwo, kemudian dirujuk ke RSUD Pasirian dan meninggal di rumah sakit tersebut," ujarnya.
Berdasarkan data BPBD Lumajang, enam korban yang meninggal dunia yakni pasangan suami istri Ahmad Fadholi dan Sri Yani warga Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari yang tertimpa batu besar saat berkendara di Jalur Piket Nol bersamaan terjadinya guncangan gempa bumi.
Korban meninggal lainnya yakni Juwanto, H. Nasar, dan Bonangi yang ketiganya merupakan warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari. Mereka meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang roboh akibat guncangan gempa.
Korban terakhir yakni nenek Mardiyah berusia 70 tahun warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan sempat dibawa ke Puskesmas Pronojiwo, kemudian dirujuk di RSUD Pasirian dan meninggal di rumah sakit setempat.
BPBD bersama TNI dan Polri saat ini melakuakn pemebrsihan puing-puing material reruntuhan gempa menggunakan alat berat.
"Hari ini kami terus melakukan pembersihan untuk kondisi yang terparah akibat gempa, sehingga perlu alat berat untuk membersihkan puing bangunan rumah warga yang rusak tersebut," tutupnya.
(zend)