Ekonomi & Bisnis

Ramadan, PLN Solo Siapkan 377 Personel dan Siaga di 18 Titik

Ekonomi & Bisnis

14 April 2021 13:37 WIB

Kesiapsiagaan PLN UP3 Surakarta sambut Ramadan dan Idulfitri 2021

SOLO, solotrust.com - Mengantisipasi kelistrikan selama periode Ramadan dan Idulfitri 2021, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta telah menyiapkan berbagai upaya.

Manajer Bagian Jaringan PLN UP3 Solo, Nur Yasin menjelaskan, untuk kesiapsiagaan saat Ramadan dan menjelang Idulfitri 1442 H, pihaknya sudah melaksanakan gelar pasukan dan cek peralatan untuk kesiapsiagaan secara serentak pada Senin (12/04/2021) demi kelancaran puasa dan Idulfitri.



"Untuk kesiapan kelancaran Ramadan dan Idulfitri ini, pasukan mulai dari ULP Kartasura, PLN Manahan, PLN Sumberlawang, PLN Palur, PLN Sragen, sejumlah 377 personel, terbagi menjadi pelayanan teknik 274, organik pegawai PLN 36 personel, petugas PLN khusus ada tujuh personel, dan mitra ada 60," urainya baru-baru ini.

Sebanyak total 54 armada telah siaga dengan pembagian 24 unit mobil untuk pelayanan teknik, mobil PDKB untuk pasukan khusus ada tiga unit, untuk pelayanan percepatan respons recovery time ketika ada gangguan individu rumah ada 15 unit.

Kesiapan yang kadang perlu untuk acara khusus, disiapkan personel dan genset sebanyak sembilan unit. Ketika ada gangguan atau hal darurat, untuk percepatan layanan ada 15 unit trafo mobil dan 20 unit trafo pasang permanen. Terdapat total 18 unit posko tersebar di dua kabupaten, sebagian Sukoharjo dan Sragen, plus untuk wilayah Solo kota.

"Jadi kesiapsiagaan untuk keandalan kita saat Bulan Ramadan dan Idulfitri Insyaa Allah PLN khususnya UP3 Surakarta dan Soloraya ini ready (siap-red)," ujarnya.

Menurut Nur Yasin, jumlah personel dan armada disiagakan sesuai jumlah tahun lalu. Hanya saja ada perubahan komposisi dari sisi tim URC. Kalau dulu sepenuhnya mobil, kini URC ditambah motor supaya lebih cepat menangani apabila ada gangguan rumah tangga.

 PLN Solo telah menyiagakan personel berikut peralatan sejak H-3 Ramadan hingga H+7 Lebaran atau sekira 40 hari. Adapun soal kenaikan konsumsi listrik selama periode Ramadan dan Idulfitri nanti, pihaknya memprediksi sekira dua hingga lima persen untuk rumah tangga. Saat momen Idulfitri, konsumsi rumah tangga biasanya naik, kebalikan dari industri yang turun.

"Kalau tahun kemarin enam sampai tujuh persen selama Idulfitri saja, kalau Ramadan untuk industri tetap stabil. Melihat tahun lalu, kondisi konsumsi listrik sekitar rata-rata 400 MW saat malam hari untuk UP3 Surakarta saja," ungkap Nur Yasin.

Adapun untuk antisipasi listrik daerah perbatasan, meski ada larangan mudik, pihaknya menyiapkan 20 trafo untuk UP3 Surakarta, termasuk untuk wilayah kantong mudik seperti Sumberlawang atau ujung Sragen.

"Kami lihat kondisi H-7 Lebaran. Kalau beban sudah kelihatan naik, antisipasi kami tambahkan, tapi kalau di kantong-kantong mudik itu masih stabil, tidak ditambahi. Mulai kelihatan grafik naiknya biasanya H-7," tutup Nur Yasin. (rum)

(end2021)