YOGYAKARTA, solotrust.com- Terobosan-terobosan untuk mengatasi COVID-19 mulai muncul.RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK UGM) mengembangkan terobosan baru dalam terapi pasien covid-19. Terobosan tersebut yakni dengan menerapkan penggunaan sel punca (stem cell) pada pasien Covid-19 derajat berat.
Melansir dari rilis resmi Kemenkes yang diterima redaksi, pemberian stem cell pada pasien Covid-19 derajat berat di RSUP Dr. Sardjito ini telah mendapat izin dari BPOM, serta telah masuk dalam standar terapi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan.
Injeksi stem cell pertama pada pasien covid-19 di RSUP Dr. Sardjito dilaksanakan pada 29 Januari 2020, yakni pada pasien laki-laki berusia 63 tahun. “Pasca injeksi stem cell tersebut pasien menunjukkan perbaikan yang menggembirakan, dan hasil pemeriksaan rontgen dada (chest x-ray) satu minggu pasca terapi stem cell menunjukkan perbaikan yang signifikan pada kondisi paru pasien.” Terang Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjiot Banu Hermawan, dalam rilisnya, Jumat (16/4/2021).
Hasil tersebut semakin mendorong Tim Stem Cell RSUP Dr. Sardjito untuk mengembangkan penelitian stem cell pada covid-19 ini dalam bentuk uji klinik.
Hingga saat ini penelitian ini telah merekrut 9 pasien, dengan hasil yang masih dalam tahap evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode Uji Klinik Acak Buta Ganda Terkontrol (Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial), yang merupakan standar tertinggi untuk penelitian obat pada manusia. Stem cell yang digunakan berasal dari tali pusat bayi yang didonorkan. Tali pusat tersebut diolah, diambil stem cell di dalamnya dan dikembangkan oleh lab mitra RSUP Dr. Sardjito, yaitu Lab Regenic milik PT Bifarma Adiluhung yang berkedudukan di Jakarta. Pemrosesan stem cell ini telah mengikuti standar pembuatan obat yang baik (Good Manufacturing Practice/GMP) sesuai standar BPOM. Stem cell yang berasal dari tali pusat terkenal memiliki keunggulan karena jarang menimbulkan reaksi alergi disamping memiliki kemampuan yang baik dalam mengontrol peradangan di tubuh dan memperbaiki kerusakan sel.
Kemampuan stem cell dalam mengontrol peradangan dan memperbaiki kerusakan sel paru ini yang diduga berperan dalam pengobatan stem cell pada pasien covid-19. Pada penelitian di RSUP Dr. Sardjito ini stem cell diberikan menggunakan jalur infus intravena (IV) dengan dosis 1 juta sel/kg berat badan. Stem cell diberikan sebanyak 3 kali dengan rentang 3 hari antar pemberian. Setelah mendapatkan terapi, pasien akan dilakukan pemeriksaan secara lengkap pada hari ke-15 dan hari ke-22 paska pemberian untuk menilai efektivitas dan keamanan, serta hari ke-29 hingga hari ke-91 untuk menilai ada tidaknya efek samping jangka panjang.
Penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik FKKMK UGM dan BPOM Indonesia. Penelitian ini mendapat bantuan pendanaan dari Kemenristek/BRIN dan LPDP melalu Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19, serta dari PT Bifarma Adiluhung, sehingga dalam pelaksanaannya tidak lagi membebankan biaya apapun pada pasien. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu peran RSUP Dr. Sardjito sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan COVID-19. Penelitian diharapkan dapat selesai pada bulan September 2021. Diharapkan penelitian ini dapat menunjukkan hasil yang baik sehingga stem cell dapat diterapkan secara rutin pada pasien covid-19. Dengan adanya layanan sel punca di RSUP Dr. Sardjito, diharapkan dapat membantu penanganan pasien COVID-19 dengan menurunkan angka kematian dan meningkatkan kemampuan fungsi paru bagi penyintas COVID-19.
()