Solotrust.com - Seluruh dunia saat ini sedang berebut vaksin COVID-19 dari sejumlah produsen. Beruntungnya, pemerintah Indonesia memiliki komitmen dengan empat produsen vaksin untuk mendatangkan lebih dari 360 juta dosis vaksin COVID.
Tingginya permintaan vaksin corona dan terbatasnya ketersediaan vaksin rupanya menjadi peluang sekelompok oknum jahat.
Vaksin COVID-19 palsu beredar di Polandia dan Meksiko yang terdeteksi leh perusahaan produsen vaksin Pfizer. Saat ini dosis vaksin dari kedua negara tersebut telah disita untuk diteliti lebih lanjut.
Otoritas keamanan Meksiko telah mengamankan enam orang di sebuah klinik yang menjual vaksin palsu tersebut. Harga yang dibanderol untuk satu dosis vaksin mencapai 14 juta rupiah.
Dikutip dari Fox News, pihak pejabat kesehatan setempat mengungkapkan sudah ada sekitar 80 orang yang menerima suntikan vaksin palsu yang diduga berasal dari air suling. Tetapi, tidak ada laporan adanya masalah kesehatan pada orang-orang yang menerima suntikan tersebut.
Sementara di Polandia, vaksin palsu diyakini berisi zat kosmetik krim anti keriput.
Dilansir dari BBC, kepala keamanan global Pfizer Lev Kubiak mengatakan kasus penipuan ini bisa disebabkan banyaknya permintaan global dan kurangnya pasokan vaksin. Hal ini menjadi peluang yang besar bagi para oknum-oknum jahat.
"Kami memiliki pasokan yang sangat terbatas, pasokan yang akan meningkat saat kami meningkatkan dan perusahaan lain memasuki ruang vaksin. Untuk sementara, ada peluang sempurna bagi penjahat," kata Kubiak.
Pada Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperingatkan kemungkinan beredarnya vaksin palsu yang bisa menyebabkan risiko serius untuk kesehatan.
(zend)