JAKARTA,solotrust.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa dengan melakukan vaksinasi pada 3,2 juta orang lagi, maka Indonesia akan mencapai target 40 persen dari total populasi yang tervaksinasi lengkap.
Capaian tersebut tidak lepas dari semangat gotong royong dan upaya seluruh elemen bangsa, dengan semangat gotong royong khas Indonesia.
Dalam keterangan pers yang ditayangkan virtual Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Jumat (17/12), Reisa menyampaikan bahwa tonggak sejarah pengendalian pandemi diawali dengan penyuntikan perdana vaksin Covid-19 pada 13 Januari kepada Presiden Joko Widodo dan beberapa tokoh bangsa.
Ini menandai dimulainya kerja besar program vaksinasi Covid-19 yang menyasar lebih dari 208 juta warga negara.
Kini, ujarnya, sudah hampir 150 juta warga sudah mendapatkan minimal vaksin pertama, sedangkan 105 juta lebih diantaranya sudah divaksinasi lengkap. Dengan melakukan vaksinasi pada 3,2 juta orang lagi, maka capaian dosis lengkap sudah di atas 108 juta atau 40 persen dari total populasi Indonesia.
“Apabila sudah tercapai mencapai 40 persen warga yang tervaksinasi lengkap, lembaran sejarah mengukir kembali nama Indonesia dengan indah, sebagai negara yang sudah melindungi 40 persen warga negaranya sebelum tahun 2021 berakhir,” tandas Reisa.
Hal tersebut dikatakannya adalah pencapaian luar biasa bagi negara kepulauan terbesar di dunia, negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia yang tersebar di 17 ribu pulau lebih.
Vaksin dikatakan Reisa menyelamatkan nyawa, memberikan perlindungan dari serangan virus SARS CoV-2 yang terus bermutasi untuk mencari cara masuk ke tubuh manusia.
“Ditemukannya varian Omicron di Indonesia harus membuat kita semakin segera untuk mendapatkan perlindungan penuh, yaitu dengan dua kali vaksinasi. Bagi yang belum menerima vaksin dua dosis, jangan ditunda, apalagi tidak dilanjutkan sama sekali,” ujarnya.
Kemudian terkait vaksin booster, Reisa menjelaskan bahwa pemerintah sedang menyiapkan kebijakan dan pelaksanaannya apabila memang disarankan oleh para ahli, serta bila capaian program vaksinasi dosis lengkap sudah tinggi, yaitu diatas 70 persen.
Tahun ini, kata Reisa, pemerintah sudah menyediakan paling tidak tujuh jenis vaksin dan Badan POM sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk 11 jenis vaksin COVID-19.
“Semua upaya bersama ini bertujuan tidak bukan dan tidak lain, (untuk) memberikan vaksin sebanyak mungkin dan secepat mungkin ke semua warga Indonesia yang masuk sasaran,” tegasnya.
Kesempatan yang sama, jelang tutup tahun, Reisa kembali mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi sebagai upaya perlindungan kesehatan, bahkan penyelamat nyawa.
“Natal akan tetap khusyuk apabila semua jemaat sehat dan tahun baru akan hanya akan indah dikenang apabila tahun depan kita tetap produktif dan aman dari Covid-19,” kata Reisa. (elv)
(zend)