JAKARTA, solotrust.com - Program vaksinasi khususnya untuk masyarakat golongan usia lanjut (lansia) diatas 60 tahun terus dikebut pemerintah. Pasalnya lansia menjadi kaum paling rentan terhadap paparan COVID-19, terlebih mendekati momen Lebaran potensi paparan semakin tinggi.
Pemerintah mengupayakan segala cara diantaranya mengalokasi vaksin dan memprioritaskan vaksinasi lansia di semua tempat terutama di daerah utama tujuan mudik menjelang periode libur Idul Fitri dan melayani seluruh lansia dimana pun tanpa batasi alamat KTP maupun domisili lansia.
Dari data Kementerian Kesehatan per 22 April 2021 pukul 18.00 dari total target 21,5 juta lansia baru ada 2,3 juta lansia yang sudah divaksinasi. Jumlah ini kalah jauh jika dibandingkan dengan jumlah vaksinasi petugas pelayan publik yang sudah capai 44% dari target.
“Partisipasi terlihat menurun sehingga perlu dibantu dorong kembali para lansia melakukan vaksinasi. Ada ketakutan lansia pada vaksin, persepsi buat apa perlindungan, akses terbatas terkait transportasi, teknologi pendaftaran dan finansial,” papar Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementrian Kesehatan RI dalam suatu acara daring pada Sabtu.
Untuk mendorong laju vaksinasi lansia, pemerintah dibantu organisasi lokal, komunitas dan pihak swasta untuk mendaftarkan serta mengatur transportasi antar jemput lansia ke tempat pelayanan vaksinasi.
“Kami mendorong pemerintah daerah, mendata lansia di wilayahnya, diajak vaksinasi, drive thru tidak usah susah-susah pakai mobil, pakai becak pun jadi,” tambah Nadia.
Percepatan vaksinasi lansia juga bisa melalui mekanisme 1:2 yakni 1 orang non-lansia dapat divaksin apabila membawa 2 orang lansia untuk vaksinasi. Mekanisme ini berlaku untuk petugas public maupun masyarakat umum.
()