Ekonomi & Bisnis

Solo Balapan dan Purwosari Dicanangkan sebagai Stasiun Siaga Candi

Ekonomi & Bisnis

29 April 2021 17:31 WIB

Pencanangan Stasiun Siaga Candi di Stasiun Solo Balapan, Kamis (29/04/2021)

SOLO, solotrust.com - Polresta Surakarta mencanangkan Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Purwosari Solo sebagai Stasiun Siaga Candi pada Kamis (29/04/2021). Selama pandemi Covid-19 kedua stasiun di bawah pengelolaan PT KAI Daop 6 Yogyakarta ini telah memberlakukan protokol kesehatan ketat.

Deputi Executive Vice President PT KAI Daops VI Yogyakarta, Ari Mulyono Madyo Saputro mengatakan pencanangan dua stasiun kereta api di Solo sebagai Stasiun Siaga Candi ini merupakan bentuk dukungan dari Pemkot, Polresta dan para pemegang otoritas penting di Solo terkait pemberlakuan protokol kesehatan di area Daop 6 Yogyakarta.



"Ini menjadi komitmen kami untuk menjadi bagian dari Satgas Covid-19 nasional, dalam bentuk kontribusi BUMN. Agar kami selaku public facility menjadi portal awal dalam memfilter masyarakat yang masuk atau pun berangkat dari kota Surakarta, agar lebih terjaga kesehatannya khususnya dalam kondisi pandemi Covid-19 ini," tuturnya dalam sambutan, Kamis (29/04/2021).

Pihaknya berharap agar semua yang diupayakan bersama bisa menjadikan new normal yang sebenarnya. Sesuai dengan arahan Wawali Kota Solo Teguh Prakosa bahwa kita harus menuju kondisi new normal untuk peningkatan kondisi perekonomian.

Wakapolresta Surakarta, Deny Heryanto menjelaskan, pencanangan Stasiun Siaga Candi di Stasiun Balapan ini adalah yang ke-60, yang merupakan pengembangan dari Kampung Siaga Candi atau pun kampung-kampung yang sudah dilaksanakan Polresta Surakarta selama setahun ini.

"Penunjukan Stasiun Siaga Candi di Stasiun Solo Balapan ini, tentunya setelah kita lakukan analisa dan pengkajian bahwa penerapan protokol kesehatan di Stasiun Balapan ini sangat ketat sekali, dari awal masuk stasiun sampai di dalam tempat duduk penerapannya sangat bagus," ujarnya. 

Stasiun Solo Balapan merupakan stasiun yang kedua setelah stasiun Klaten di Jateng yang dicanangkan sebagai Stasiun Siaga Candi. Terutama dalam menghadapi momen Lebaran, adanya stasiun Siaga Candi ini penting agar tidak terjadi kluster baru yaitu klaster mudik.

"Tentunya kita berharap kegiatan yang kita lakukan selama ini terutama pencanangan Kampung Siaga Candi sampai Stasiun Siaga Candi ini tentukan untuk menekan penyebaran Covid-19," terangnya.

Menurutnya, angka Covid-19 grafiknya naik turun setelah pencanangan PPKM Mikro. Namun beberapa hari terakhir khususnya di kota Solo ada sedikit peningkatan. Pihaknya tidak ingin negara ini terjadi lonjakan yang cukup tinggi akibat masyarakat tidak disiplin protokol kesehatan, seperti yang terjadi di India.

Sementara itu, Wawali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, beberapa hari ini situasi Covid-19 di Solo mendekati landai tapi bukan berarti masyarakat lengah atau tidak waspada. Yang harus diwaspadai adalah masyarakat sering abai saat hari raya.

Dengan pencanangan Stasiun Siaga Candi dalam rangka memutus mata rantai Covid-19 ini memang membutuhkan komitmen dan sinergitas para pemangku kepentingan seusai kewenangan masing-masing.

"Pemkot Solo mengapresiasi jajaran Kepolisian RI Kota Surakarta, Kodim, PT KAI Daop 6 yang sudah menjadi contoh bagaimana protokol kesehatan dari tahapan awal, menjelang masuk kereta sudah dilakukan dengan baik," kata Teguh.

Harapannya, apa yang telah dilakukan PT KAI Daop 6 Yogyakarta terkait pemberlakuan prokes secara ketat ini bisa menjadi contoh yang lain. Serta sinergitas antara para pemangku kepentingan ini bisa dilakukan terus. (rum)

(and_)