JAKARTA, solotrust.com - Pemerintah terus berupaya menekan laju penyebaran COVID-19 terlebih varian baru yang berasal dari Inggris, India dan Afrika Selatan telah memasuki Indonesia. Virus varian baru ini menjadi perhatian Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantaran diketahui lebih cepat menular, sehingga dibutuhkan penanganan ekstra agar tidak menyebar secara masif.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendorong agar masyarakat segera melakukan vaksinasi untuk menghindari lonjakan kasus akibat virus varian baru.
“Bapak ibu segera lakukan vaksinasi. Karena itu tadi, selama mutasinya masih sedikit variant of concern mutasi dari India, Afrika Selatan dan Inggris itu adalah saat yang tepat untuk kita segera melakukan vaksinasi untuk melindungi kita dan keluarga kita. Oleh karena itu Mei ini tolong didorong vaksinasinya walau pun puasa dan lebaran sudah diizinkan” ujar Menkes dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas bersama Presiden yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/5).
Sejauh ini di Indonesia sudah ada 13 kasus mutasi virus dari Inggris, 2 kasus mutasi virus India dan 1 kasus mutasi virus dari Afrika Selatan.
Budi memastikan pasokan vaksin di Indonesia aman. Sebelumnya Indonesia telah menerima 3,8 juta dosis vaksin AstraZaneca yang diperoleh secara gratis melaui program Gravi. Nantinya akan datang kembali 1,8 juta vaksin AstraZaneca, sehingga total ada 5,6 juta dosis.
“Bulan ini kita sudah kedatangan 3,8 juta vaksin AstraZaneca dari program GRAVI yang gratis rencananya akan datang lagi 1,8 juta vaksin AstraZaneca yang gratis, sehingga totalnya ada 5,6 juta dan Biofarma rencananya akan memproduksi 18 juta vaksin Sinovac untuk bulan ini, sehingga bahan baku vaksinnya cukup,” terang Budi.
Untuk menghindari penularan virus COVID-19 varian baru, Menkes meminta masyarakan agar tetap disiplin protokol kesehatan.
(zend)