Solotrust.com - Jumlah infeksi Covid-19 baru di India secara resmi telah melampaui 20 juta kasus, bahkan ketika pemerintah mengatakan tingkat infeksi sedang turun.
Pemerintah India mengklaim infeksi secara konsisten menurun sejak 30 April, ketika mencatat lebih dari 400 ribu kasus. Sementara pada Selasa (04/05/2021) ini angka kasus positif dilaporkan sebanyak 355.832.
Sementara terkait jumlah kematian dan infeksi tidak dilaporkan. Di ibu kota Delhi, krisis oksigen belum menunjukkan tanda-tanda mereda dan banyak warga berjuang untuk mendapatkan perawatan.
Melansir BBC, Selasa (04/05/2021), pemerintah setempat melaporkan sebanyak 448 orang meninggal dunia pada Senin (03/04/2021). Mereka berharap pihak militer bisa menjalankan fasilitas perawatan Covid-19 dan unit perawatan intensif.
Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal telah berulang kali mengatakan bahwa kota tersebut tidak mendapatkan cukup oksigen dari pemerintah federal, yang mengalokasikan kuota oksigen ke negara bagian. Namun pejabat federal menyangkal ada kekurangan dengan mengatakan tantangan datang dari transportasi.
India menghasilkan ribuan ton oksigen setiap hari, namun beberapa ahli mengatakan krisis pasokan berasal dari kurangnya investasi dalam jaringan distribusi. Rumah sakit Delhi terpaksa mengirim pesan SOS di media sosial guna mengamankan pasokan. Bagi warga, berjam-jam mengantre untuk mengisi ulang tabung portabel telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Para pejabat juga telah didesak menemukan lebih banyak situs untuk kremasi karena kamar mayat dan krematorium kota dipenuhi jenazah pasien Covid-19. Kampanye vaksinasi yang lamban di India juga telah memperparah krisis.
Meskipun merupakan produsen vaksin terbesar di dunia, namun India mengalami kekurangan pasokan. Sejak Januari, lebih dari sepuluh persen dari 1,4 miliar orang di India telah mendapat satu dosis suntikan vaksin dan hanya sekira dua persen mendapatkan dua dosis vaksin. (and)
(and_)