Ekonomi & Bisnis

Bandara Adi Soemarmo Kurangi Jam Operasional

Ekonomi & Bisnis

04 Mei 2021 14:43 WIB

Suasana Bandara Adi Soemarmo di awal bulan puasa, Jumat (16/04/2021). (Dok. solotrust.com/rum)

BOYOLALI, solotrust.com - Bandara Adi Soemarmo akan memberlakukan pengurangan jam operasional selama larangan mudik 6 hingga 17 Mei 2021. Hal ini menindaklanjuti aturan pemerintah tentang peniadaan mudik untuk periode Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1442 H.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Yani Ajat Hermawan, mengatakan Bandara Adi Soemarmo tetap buka atau beroperasi dengan sedikit perubahan jam operasional.



"Kami sudah melaksanakan rapat dengan airlines yang terbang di sini. Kami sudah mendapat masukan. Langkahnya adalah pengurangan operasi penerbangan. Nanti di tanggal 6 hingga 19 Mei itu mulai jam 09.00 hingga 17.00 untuk mengantisipasi penerbangan kargo dan keperluan khusus nonmudik," tuturnya pada media, Senin (03/04/2021).

Selama pandemi Covid-19, jam operasional bandara selama sembilan jam dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Sementara jadwal selama masa peniadaan mudik Lebaran menjadi delapan jam saja dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.

Terkait trafik, selama pandemi rata-rata jumlah penumpang datang dan pergi di Bandara Adi Soemarmo di kisaran 1.000 hingga 1.800 orang. Sempat terjadi lonjakan pada akhir pekan, yakni 1 hingga 2 Mei 2021 antara 1.600 hingga 1.800 orang.

"Sebelum tanggal 6 Mei, antisipasi saya akan meningkat volume penumpang. Harapan kami, semua melaksanakan aturan yang ada. Kami telah menyiapkan fasilitasi dengan maksimal seperti biasa," imbuh Yani Ajat Hermawan.

Adapun terkait maskapai dan jadwal penerbangan, pihaknya menjelaskan selama 6 hingga 17 Mei 2021 akan tetap ada penerbangan, namun hanya untuk mereka yang mempunyai keperluan khusus sesuai SK Kemenhub.

Berdasarkan data yang dipaparkannya, dalam sehari terdapat enam hingga delapan penerbangan yang datang saja ke Soloraya. Sementara total penerbangan yang datang dan pergi dari Bandara Adi Soemarmo antara 12 hingga 16 flight.

Kendati demikian, sebagai strategi untuk menghadapi periode larangan mudik, ada kemungkinan tidak ada penerbangan atau menggabungkan rute penerbangan, salah satunya guna menekan biaya operasional. Sementara ada lima maskapai akan tetap beroperasi, yakni Garuda Indonesia, Batik Air, Nam Air, Lion Air, dan Citilink. (rum)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya