JAKARTA, solotrust.com - Menghindari pelarangan mudik yang mulai berlaku pada dini hari nanti, masyarakat berbondong-bondong memilih untuk mudik pada Rabu (5/5) yang diprediksi menjadi puncak arus mudik.
PT Jasa Marga memprediksi sebanyak 138.508 kendaraan akan meninggalkan wilayah Jabodetabek pada hari ini. Sebanyak 593.185 kendaraan diprediksi akan keluar Jabodetabek pada 6 – 12 Mei. Angka tersebut turun 49,53 persen dari Lebaran 2019 atau naik 27,19 persen dari Lebaran 2020.
"Atau turun 35,9 persen dari lalu lintas normal 2020. Prediksi puncak lalu lintas pada 11 Mei sebesar 109.327 kendaraan," kata Operation dan Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita di Jasa Marga Toll Road Command Center (JMTC) Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, dalam keterangan resminya.
Sementara jumlah kendaraan yang masuk ke Jabodetabek pada 15-21 Mei diprediksi sebanyak 581.224 kendaraan, turun 58,85 persen dari Lebaran 2019 atau naik 32,5 persen dari Lebaran 2020.
"Atau turun 34,5 persen dari lalu lintas normal 2020. Prediksi puncak lalu lintas terjadi pada tanggal 18 Mei 2021 sebesar 124.100 kendaraan," ucapnya.
Untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait pelarangan mudik, Jasa Marga telah menyiapkan sejumlah langkah seperti penyediaan posko penyekatan mudik pada ruas Jasa Marga Group yang berkoordinasi dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan.
Pemasangan CCTV di sejumlah titik penyekatan termasuk di akses keluar dan masuk kendaraan. Jasa Marga juga akan melakukan pemantauan arus lalu lintas di jalan tol melalui udara atau Highway Sky Patrol di Pulau Jawa oleh Indonesia Flying Club (IFC) pada arus mudik 5-6 Mei dan arus balik 16-17 Mei untuk dilaporkan ke JMTC.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 daerah untuk pelaksanaan Random Check Sampling Test Antigen di tempat istirahat dan pelayanan KM 519B Solo Ngawi, KM 57A Jakarta-Cikampek, KM 72A dan KM 88A Cipularang," kata Atika.
()