JAKARTA, solotrust.com - Tahun ini jumlah pemudik lebaran menurun drastis akibat adanya larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah serta kerja sama berbagai instansi dalam penyekatan pada Operasi Ketupast 2021.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono mengungkap sosialiasi peniadaan mudik saat operasi Keselamatan pada 24 April sampai 5 Mei juga berjalam efektif. Selain itu, penyekatan di 381 titik juga dinilai sebagai upaya pencegahan yang berjalan maksimal.
“Ini artinya kesadaran masyarakat sudah bagus dan langkah-langkah tindakan untuk melakukan pencegahan, baik melalui sosialisasi maupun langkah penyekatan di lapangan sangat efektif dilakuakn,” katanya.
Menurut evaluasi dan analisa selama 8 hari operasi Ketupat 2021 berlangsung, volume arus mudik yang menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur berkurang 74 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan kendaraan pemudik yang menuju merak turun 45 persen, bahkan arus mudik tujuan Jawa Barat turun 100 persen. Hal ini menunjukkan penyekatan yang dilakukan efektif untuk menghalau pemduik.
Kementerian Perhubungan sempat memperkirakan sebanyak 23 juta orang akan tetap mudik meski ada larangan, namun dari data terakhir hanya 1,5 juta orang yang meninggalkan Jabodetabek.
Selama masa larangan mudik, sebanyak 600 ribu kendaraan diputar balik karena diduga akan mudik dan 600 travel gelap ditindak tegas.
“Selama 8 hari yang diputarbalikkan 600 ribu kendaraan. Travel gelap yang ditindak tegas ada 600 kendaraan, tambah Istiono dilansir Antara.
Polri akan terus menggelar operasi Ketupat 2021 hingga 17 Mei mendatang serta mempersiapkan antispasi dan rekayasa lalu lintas untuk menghadapi arus balik yang diperkirakan terjadi pada Minggu (16/5).
()