JAKARTA, solotrust.com - Larangan mudik yang ditetapkan pemerintah akan berakhir pada hari ini, Senin (17/5). Namun pihak kepolisian akan memperpanjang pos penyekatan untuk arus mudik maupun arus balik hingga tanggal 24 Mei.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, larangan mudik Lebaran tahun ini tidak sepenuhnya berhasil 100 persen namun ia juga enggan menggangap gagal. Secara umum ia menganggap aturan larangan mudik sudah berjalan cukup baik
"Memang kebijakan peniadaan mudik ini tidak berhasil 100 persen, tapi bukan berarti gagal sama sekali. Secara umum sudah bagus," kata Muhadjir dalam keterangan resminya yang dikutip Senin (17/5).
Pemerintah tengah melakukan evaluasi pelaksanaan larangan mudik tahun ini termasuk membandingkan dengan data pelarangan mudik di tahun lalu.
"Termasuk jalur-jalur tikus dan kita pelajari secara detail. Kemudian modus operandi mereka yang nekat dengan cara-cara yang menurut mereka kreatif tapi sebetulnya itu tidak terbukti juga sudah kita antisipasi," tambahnya dikutip dari CNNIndonesia.
Pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah langkah dalam mengantisipasi arus balik. Antisipasi ini dilakukan tidak hanya di kawasan Jabodetabekn tetapi juga di beberapa pusat kota termasuk masing-masing ibu kota provinsi.
"Ini semua sudah kita hitung termasuk ibu kota di setiap provinsi yang nanti juga akan menjadi tujuan arus balik. Ini sudah kita hitung betul, mudah-mudahan nanti perhitungan kita mendekati benar," ujar dia.
Muhadjir turut mengutip data dari kepolisian yang menunjukkan jumlah pemudik tahun ini sekitar 1 juta orang. Jumlah tersebut, klaim dia, berkurang signifikan dibandingkan tahun lalu dan menandakan aturan peniadaan mudik berjalan cukup efektif.
Lebih lanjut pemerintah juga telah melakukan antisipasi untuk menangani lonjakan COVID-19 usai libur lebaran dengan mempersiapkan berbagai fasilitas kesehatan seperti tempat tidur rumah sakit, ICU dan ketersediaan oksigen.
Kementerian Kesehatan pun telah menambah jumlah pelacak atau tracer dari 5 ribu menjadi 100 ribu orang.
"Mudah-mudahan ini akan bisa lebih mengefektifkan untuk mencegah terjadinya penyebaran varian baru yang sudah berada di Singapura, Malaysia, Filipina, dan mudah-mudahan tidak sampai seperti yang terjadi di negara yang sangat parah," ujar Muhadjir.
(zend)