Ekonomi & Bisnis

Bank Indonesia Catat Transaksi E-Commerce Naik di Kala Pandemi

Ekonomi & Bisnis

17 Mei 2021 13:15 WIB

Dialog Produktif bertema Harbolnas.

JAKARTA, solotrust.com-  Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Asosiasi E- commerce Indonesia (idEA) bergerak membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk  berjualan secara online di tengah pandemi COVID-19. Kemendag sudah mengeluarkan Surat  No. 77/PDN/SD/3/2020 tentang Bantuan Bagi Pelaku UMKM, yang ditujukan ke idEA, meminta  semua anggotanya turut serta membantu agar dapat berjualan secara online. idEA pun telah  menyiapkan sejumlah program menarik untuk para pelaku industri e-commerce serta masyarakat  Indonesia.

Ketua Umum idEA Bima Laga, menyampaikan bahwa menurut data Bank Indonesia, transaksi  e-commerce di kala pandemi mengalami kenaikan.



“Ini juga didorong program Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan 14 Mei 2020 lalu. Dulunya kita ada target menciptakan 2 juta UMKM baru sampai akhir 2020, dan hingga akhirnya menjadi 3,8 juta UMKM yang tergabung di berbagai  marketplace pada akhir 2020. Hingga Maret 2021 angkanya sudah mencapai 4,8 juta UMKM  yang tergabung,” terangnya dalam pesan yang diterima solotrust.com saat Dialog Produktif bertema Harbolnas: Langkah Tingkatkan  Geliat Transaksi, yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ( KPCPEN ).

Lebih lanjut idEA terus melakukan program hari belanja online nasional (harbolnas) sejak 2018 sampai 2020  lalu. Data Nielsen menunjukkan transaksi saat harbolnas terus meningkat, dari Rp 6,1 triliun di  2018 menjadi Rp 9,1 triliun di 2019, dan meningkat menjadi Rp 11,6 triliun di harbolnas 2020.

“Menariknya sekarang kita tidak hanya fokus di semua barang tapi juga mengutamakan produk  lokal. Di 2020 transaksi produk lokal menyentuh angka Rp 5,6 triliun,” terang Bima Laga.

idEA sebagai asosiasi e-commerce Indonesia kini tengah fokus melalui program Bangga Buatan  Indonesia dan momentum Lebaran ini untuk membantu pemulihan ekonomi nasional.

“Kita melihat bahwa di masyarakat ini sebagai rencana yang positif. Masyarakat perlu bergeser budaya belanjanya dari belanja konvensional menjadi belanja online di masa pandemi ini. Karena yang terjadi saat ini adalah masyarakat cenderung menahan diri untuk berbelanja normal seperti sebelum pandemi, khususnya masyarakat kelas menengah ke atas,” tambah Aidil Akbar, Perencana Keuangan.

Momentum program belanja online bagi produk UMKM lokal yang diiringi program vaksinasi dinilai Aidil Akbar sebagai salah satu pemicu membangkitkan ekonomi nasional di masa  pandemi.

“Dengan program hari Bangga Buatan Indonesia apalagi pemerintah memberikan stimulus Rp 500 miliar, maka akan sangat membantu perekonomian Indonesia melalui belanja online  benar-benar bisa terlaksana. Apalagi yang dibeli adalah produk-produk dalam negeri,” ujar Aidil.

“Untuk menggeliatkan transaksi tidak harus promo ongkos kirim saja, juga promosi yang lainnya.  Tujuannya adalah UMKM di daerah merasakan manfaatnya,terutama UMKM yang berjualan di  marketplace anggota idEA,” tutup Bima Laga. (elv)

()