Hard News

Evakuasi Pengangkatan Badan KRI Nanggala Belum Berhasil, Badan Kapal Terpisah Beberapa Meter

TNI / Polri

18 Mei 2021 14:57 WIB

KRI Nanggala 402

DENPASAR, solotrust.com - TNI bekerja sama dengan militer Tiongkok untuk melakukan pengangkatan badan KRI Nanggala dari kedalaman 838 meter di perairan utara Bali.

Beberapa kapal Tiongkok yang dikerahkan untuk membantu proses evakuasi ialah: PRC Navy Ship Ocean Tug Nantuo 195, PRC Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao 863, serta kapal Penelitian Tan Suo 2 akademi ilmu pengetahuan Tiongkok



Tim penyelamat Tiongkok memperkirakan berat dari bagian kapal tersebut 18 ton. Metode pengangkatan dengan memasang sejumlah sling atau alat bantu angkut di beberapa titik yang dapat menahan berat sekitar 18 ton itu. Lalu bagian tersebut, diangkut menggunakan teknologi robot dari bawah laut ke atas. Namun upaya tersebut belum berhasil.

Tim penyelamat juga menemukan fakta bahwa beberapa bagian badan kapal KRI Nanggala-402 terpisah hingga beberapa meter.

"Kami bisa mengetahui juga berapa jarak sebenarnya antara bagian satu dengan yang lainnya," kata Panglima Komando Armada II (Pangkormada II) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto dalam konferensi pers, Selasa (18/5).

Jarak antara bagian haluan dengan anjungan badan KRI Nanggala-402 yang terpisah kurang lebih sekitar 107 meter. Kemudian, jarak antara haluan dengan datum sekitar 47 meter.

Sementara perkiraan antara bagian stern atau buritan dengan sail section sekitar 36 meter.

"Antara haluan dengan datum di mana perkiraan kapal selama mengalami kedaruratan kurang lebih 47 meter," tambah dia dikutip dari CNNIndonesia.

Dalam pemaparan yang digambarkan Iwan, menerangkan bahwa survei bawah laut itu dilakukan oleh kapal milik Tiongkok dalam jarak ukur pada lebar 2,5 kilometer (km) dan 3,7 (km).

Tak jauh dari lokasi badan-badan kapal itu, ditemukan juga kawah misterius berdiameter sekitar 38 meter dengan kedalaman 10-15 meter. Kawah itu diperkirakan sebagai lokasi tenggelamnya badan tekan (pressure hull).

Namun belum dapat dipastikan bagaimana detil kawah tersebut karena kondisi bawah laut yang gelap dan alat scan side sonar milik China belum mampu mendeteksi dengan jelas kawah

(zend)