Hard News

Cerita Perjuangan Kapten Ajik dan Pangat Cari Korban Tenggelam di WKO, dari Air Keruh Hingga Drone Tersangkut Jaring

TNI / Polri

25 Mei 2021 10:21 WIB

Tim SAR Gabungan saat melakukan evakuasi korban tenggelam di WKO.

BOYOLALI, solotrust.com-  Jeritan penumpang perahu yang menyayat hati, saat libur lebaran beberapa waktu lalu, masih menyisakan pilu yang mendalam bagi keluarga korban. Ya.. sebuah kecelakaan dimana perahu yang dituumpangi 20 wisatawan terbalik di Waduk Kedung Ombo, Kecamatan Kemusuk, Kabupaten Boyolali, pada Sabtu (15/5/2021) sekira pukul 11.30 WIB.

Insiden tersebut menyebabkan 9 orang tewas dan 11 lainnya berhasil selamat.



Diketahui, bahwa di hari pertama pencarian korban tenggelam tersebut, Minggu (16/5) sekira pukul 05.00 WIB Kapten Ajik dan Kapten Pangat, membawa "senjatanya" Drone SRV 8 MS ke titik kumpul Bibir Waduk Posko SAR Gabungan, untuk melakukan penyelaman guna mencari korban.

Sementara itu, tampak Perwira Sarnas Semarang selaku Koordinator dengan sigap langsung memberikan Komando kepada tim Sarnas, untuk menentukan Triangle Point di tiga titik sudut sebagai poros- porosnya.

“Sebelum Penyelaman dilakukan, Tim Drone Under Water lebih awal berangkat. Kemudian Poros  terhubung tali dengan berpatokan Datum sebagai titik tengah. 85 penyelam dari Instansi Basarnas, Polairud, Brimob, Potensi SAR siap dengan pembagian Tripnya,” Ucap Seorang Perwira Sarnas.

Disinilah kepiawaian Ajik dan Pangat diuji. Dua Personel Ditpolairud Polda Jateng ini, nampak serius memainkan remote SRV 8 MS dengan mengawasi di layar monitor, peralatan diturunkan diseputaran Datum.

“Memang butuh kemahiran khusus dalam mengoperasionalkan alat canggih ini,” katanya.

Setelah mereka mendapatkan data awal area TKP waduk, ketenangan dan kecerahan air harus terjaga. Dengan perlahan tapi pasti SRV 8 MS Drone diarahkan turun dengan kedalaman 15 meter. Tentu tak mudah dalam mengendalikan drone ini karena banyaknya jaring ikan dan ranting.

“Disaat menit ke 25, Kapten Ajik dan Kapten Pangat tampak lega, mereka melihat ada benda yang mencurigakan dari dalam air, dengan sigap tim selam Ditpolairud Polda Jateng  mengambil benda tersebut dengan membawanya keatas. Allhamdullilah target ke 7 berhasil ditemukan Korban laka air tersebut,” jelas Koordinator Sarnas ini.

Namun pada saat itu, ada Kejadian fatal di sore hari, saat Drone SRV 8 MS observasi diturunkan di kedalaman 30 meter, sempat tersangkut jaring nelayan. kemudian di remote layar monitor, Drone SRV tidak dapat terangkat, hal ini memang naas bagi Ajik dan Pangat.

Dengan sigap Ajik menyelam hingga kedalaman 30 meter dengan kondisi air keruh dan jarak pandang sangat rendah. Dengan perlahan Drone SRV 8 MS yang tersangkut jaring nelayan, dapat melepaskan dengan belati, akhirnya Drone dapat terangkat.

Seperti yang diungkapkan, Dirpolairud Polda Jateng, Kombes Pol Raden Setijo Nugroho, ia mengucapkan selamat kepada  rekan rekan tim SAR Ditpolairud Polda Jateng dan tim Gabungan atas kerja keras mereka, hingga tak kenal waktu untuk menemukan seluruh korban tenggelam laka air ini.

 “Kejadian ini jangan sampai terulang kembali di seluruh objek wisata di wilayah Jawa Tengah, dengan memperhatikan keselamatan," Katanya

Bahkan Kepala Kantor SAR Semarang, Yahya menyampaikan pada saat penutupan OPS SAR ini, Semoga Sinergitas dan Kerjasama dari berbagai instansi dan Potsar ini tetap solid, demikian juga dukungan Masyarakat Kedung Ombo.

 “Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya dengan berbagai intansi, Semoga Sinergitas dan Potsar ini semakin tetap solid. Dan semua ini atas doa dan dukungan dari masyarakat yang berada di Kedung Ombo,” ungkapnya.

(wd)