SOLO, solotrust.com - Inflasi Kota Solo pada Mei 2021 berada pada angka 0,06 persen. Angka tersebut lebih rendah ketimbang inflasi Jawa Tengah yang mencapai 0,17 dan nasional 0,32 persen.
Pada Mei tahun ini memang angka inflasi terbilang kecil, namun angka tersebut lebih besar ketimbang inflasi April yang hanya sebesar 0,02 persen. Data tersebut didapat dari berita resmi statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo, Rabu (02/06/2021).
Kelompok pengeluaran paling memengaruhi inflasi pada Mei 2021, yakni pakaian dan alas kaki sebesar 0,38 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,28 persen; dan transportasi sebesar 0,18 persen.
“Sebaliknya kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 0,03 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turun 0,13 persen. Sedangkan kelompok pendidikan relatif stabil,” jelas Kepala BPS Kota Solo, Totok Tavirijanto.
Komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar adalah daging ayam ras sebesar 0,15 persen. Kemudian disusul minyak goreng sebesar 0,04 persen; tarif kereta api 0,02 persen; daging sapi 0,02 persen; dan rokok kretek filter 0,01 persen. Menariknya, cabai dan telur yang biasanya menjadi penyumbang inflasi malah mengalami deflasi.
“Cabai rawit dengan andil deflasi 0,09 persen, telur ayam ras dengan andil deflasi 0,06 persen, cabai merah dengan andil deflasi 0,03 persen,” terangnya.
Di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), ada enam kota yang dihitung angka inflasinya, yakni Tegal, Semarang, Kudus, Cilacap, Purwokerto, dan Solo. Adapun dari keenam kota itu, seluruhnya mengalami inflasi.
Inflasi terendah terjadi di Kota Solo sebesar 0,06 persen. Kemudian disusul Kota Semarang sebesar 0,17 persen; Purwokerto 0,19 persen; Kudus 0,21 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap dan Tegal, masing-masing sebesar 0,25 persen.
(and_)