Hard News

Pasca Operasi Lambung, Sutino Terbaring dan Butuh Bantuan

Jateng & DIY

03 Juni 2021 11:15 WIB

Relawan tim medis dari komunitas PSC Dokter Kunari Mahanani saat memeriksa Sutino.

KARANGANYAR, solotrust.com- Nasib malang dialami Sutino, warga Sintru Kulon Rt 01/03 Desa Doplang  Karangpandan. Pasca operasi yang dilakukan, ia tidak bisa menjalankan aktivitas lainya, selain berbaring. Sutino seharusnya mendapatkan perawatan medis lanjutan, namun karena terkendala biaya hal itu belum bisa diwujudkan. Disisi lain, Sutino menjadi salah satu tulang punggung keluarga, termasuk merawat anak semata wayangnya, yang baru berusia lima tahun.

Prihatin dengan kondisi itu, komunitas Pejuang Sosial Community (PSC) Karanganyar dengan didampingi relawan Rendan dan Babinsa menyambangi rumah Sutino. Berdasarkan keterangan ibunya, Rina, diketahui Sutino sudah sebulan lebih berbaring di tempat tidur. Awalnya Sutino hanya mengalami asam lambung. Namun kondisi itu tak juga membaik, meskipun sudah dilakukan upaya perawatan medis. Pihak keluarga sebenarnya menginginkan Sutino mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan fasilitas memadai, tapi hal itu belum bisa dilakukan karena terkendala biaya.



 “Kendalanya ya soal biaya pak, maunya ya dirawat di rumah sakit dengan fasilitas yang memadai tapi kami memang kesulitan soal biaya,”ungkap Rina.

Relawan Tim medis dari Komunitas Pejuang Sosial Community (PSC), dr.Kunari Mahanani menyatakan berdasarkan keterangan keluarga dan melihat langsung kondisi pasien memang harus mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit, tentunya  dengan fasilitas yang lebih memadai.

“Penyakit peritonitis yaitu peradangan pada saluran peritoneum yang juga bisa di sebabkan adanya infeksi dan penyebab peradangan dikarenakan ada masalah di saluran cerna atau lambungnya. Peritonitis itu sendiri bisa di sebabkan karena sirosis hati dan adanya cairan di rongga perut ( asites) dan bisa memyebabkan gagal jantung atu gagal ginjal,” ungkap tim medis komunitas PSC, dr. Kunari Mahanani.

“sebelum dilakukan operasi pasien sudah mengalami dan menderita luka lambung yang akut sehingga harus dioperasi. Mengingat kondisi pasien saat ini yang harus dilakukan perawatan yang lebih intensif,”imbuh Kunari.

Ketua Komunitas PSC, Marfuah Dwi Nuryati akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu meringankan beban Sutino. Kondisi Sutino yang berhenti bekerja, terlebih saat ini juga harus merawat anaknya yang masih kecil, tentu ini menjadi tanggung jawab bersama untuk sama sama peduli.

“Dalam waktu dekat ini kami akan membuka donasi secara online  melalui rekening resmi komunitas PSC, donasi akan kami buka hingga 3 minggu kedepan, namun begitu bantuan juga bisa disampaikan langsung kepada keluarga, dan tim kami siap mengantarkan ke lokasi,”ungkap Marfuah.

Sementara itu salah satu Relawan Rendan, Ade Irawan menuturkan, pihaknya bersama komunitas sosial lainya sudah melakukan penggalangan donasi. Tidak berhenti disitu, rasa simpati juga dilakukan pihak pemerintah desa dan warga desa Doplang.

“Dari informasi yang kami terima pihak desa juga sudah mengupayakan BPJS atau KIS, dan warga pun juga suka rela iuran untuk pengobatan Sutino, ini wujud keguyuban kepedulian dengan sesama yang sudah menjadi budaya kami,” (nas)

()