Serba serbi

Teh Presiden Sapa Wong Solo, Nggak Begitu Wangi tapi Rasanya Khas

Wisata & Kuliner

7 Juni 2021 00:49 WIB

Outlet Teh Presiden di Pasar Gede Solo (Dok. Istimewa/Azmi Rahma Fadhila)

SOLO, solotrust.com - Mencoba peruntungan di dunia bisnis makanan dilakukan Christina Sasa saat masih masa pandemi ini. Sasa panggilan akrabnya, membuka outlet produk makanan dan minuman dengan label Se’i Sapi 3 Nona dan Teh Presiden. Outlet pertamanya di Kota Solo ini dibuka di Pasar Gede, Jumat (04/06/2021).

Tujuan awal dari pembukaan outlet Se’i Sapi 3 Nona dan Teh Presiden di Pasar Gede Solo, menurut Sasa untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan membantu orang-orang yang ingin mencoba bisnis di dunia kuliner, namun masih bingung memulainya. Dirinya ingin mengajak lebih banyak mitra untuk mengembangkan bisnisnya ini.



“Jadi kami tujuannya yang pertama itu menyediakan lapangan untuk orang-orang yang nggak punya pekerjaan, kami rangkul. Adapun yang ke kedua, kami juga mengajak orang yang nggak punya kerjaan yang pengin punya usaha, mau usaha apa, nggangerti, bingung, yuk usaha bareng yuk,” ujarnya.

Bisnis pertama Sasa merupakan hasil kerja sama dengan pemilik kemitraan Se’i Sapi 3 Nona, Ineke Wulandari serta menjadi mitra Teh Presiden. Se’i sapi sendiri tentunya sudah cukup akrab di telinga masyarakat Indonesia. Namun, Teh Presiden baru kali pertama ada di Kota Bengawan. Teh Presiden merupakan salah satu produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berada di bawah binaan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

“Sebenernya ada macem-macem UMKM yang dibina Mas Gibran ya, tapi memang yang produknya teh ya Teh Presiden,” ungkap Ineke Wulandari.

Bahan baku Teh Presiden diambil dari Yogyakarta. Perkebunan Teh Presiden berada di perkebunan Sultan Yogyakarta, tepatnya di Kulon Progo. Rasanya pun khas, berbeda dengan teh lainnya.

“Kalau saya pribadi itu dari Teh Presidennya memang nggabegitu wangi, tapi rasanya khas. Beda sama teh lain,” ucap Ineke Wulandari.

Hal sama juga dirasakan Sasa.

"Kalau teh di Solo kan dioplos ya. Ini nggaperlu dicampur, rasanya udah dapet. Wanginya nggaterlalu wangi banget. Enak, tehnya juga terasa,” sambungnya.

Pengelolaan bisnis Teh Presiden ini terbilang unik karena setiap bidang usahanya dikelola di kota berbeda. Bahan baku didapatkan dari Yogyakarta, pabrik pengolahan ada di Solo, dan manajemennya ada di Jakarta. Kota Jakarta dipilih sebagai pusat manajemen agar perluasan pemasaran dan distribusinya lebih mudah.

“Kenapa kami punya manajemen di Jakarta? Karena di Jakarta kan bisa cepet ya perkembangannya untuk kami memasarkan semuanya. Adapun yang kami maksud manajemen itu distributornya ya,” terang Ineke Wulandari.

Sama halnya teh lainnya, Teh Presiden juga memiliki berbagai macam rasa. Tercatat ada 14 macam rasa yang telah dikembangkan. Pengemasannya sementara ini dalam bentuk cup ukuran medium dan large. (Azizah/Azmi)

()