Solotrust.com - CJ ENM ingin menjadi marvelnya Asia dalam hal streaming. Perusahaan asal Korea Selatan itu akan menginvestasikan lebih dari 5 triliun Won untuk pembuatan konten selama lima tahun ke depan, guna mendorong pertumbuhan platform streamingnya Tving.
"Industri streaming berkembang, tetapi ada juga persaingan ketat dengan pemain seperti Netflix dan Disney. Ini adalah waktu emas untuk mempercepat ekspansi Tving. Lebih dari 50 persen item yang baru disediakan akan menjadi konten waralaba. Kami berharap menjadi Marvel Asia," kata CJ ENM CEO Kang Ho Sung dalam konferensi pers yang berlangsung di Sangam-dong, Seoul belum lama ini, dilansir dari The Korea Herald.
CJ ENM juga akan membangun sistem dan infrastruktur pembuatan IP. "Jadi kami telah memutuskan untuk menyuntikkan lebih banyak uang ke dalam pembuatan konten. Tahun ini saja, kami akan menyuntikkan 800 miliar Won untuk membuat konten," tambah Kang.
Co-CEO Tving Yang Ji Eul dan Lee Myung Han, yang juga hadir di konferensi tersebut, membahas rencana mereka untuk memperluas bisnis streaming. "Kami akan membuat hingga 100 konten asli untuk platform Tving pada tahun 2023. Kami juga berencana untuk memasuki pasar luar negeri tahun depan," kata Yang. Tving kini telah memiliki 8 juta subscriber.
Untuk ekspansi ke luar negeri, Yang menambahkan bahwa Tving saat ini sedang mencari pasar streaming utama seperti AS dan Jepang, serta di negara-negara Asia Tenggara.
"Kami juga sedang dalam pembicaraan dengan beragam operator platform streaming lokal," tambahnya.
Sukses dari drama dan variety show hit TVN seperti serial "Reply" dan "Three Meals a Day" selama beberapa tahun terakhir, Lee menekankan bahwa platform streaming akan lebih fokus pada produksi konten waralaba yang berkualitas. Dia juga menambahkan bahwa platform streaming itu akan terus secara eksklusif menyediakan spin-off dari acara populer tvN.
"Dibandingkan dengan pesaing kami, kami belum membuktikan kekuatan kami di pasar. Namun, saya percaya bahwa kami memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi pemain top. Seperti restoran yang terkenal dengan makanannya yang berkualitas, kami memiliki studio konten JTBC dan tvN yang dapat membuat konten K berkualitas," kata Lee.
Pada bulan Januari, CJ ENM bermitra dengan perusahaan produksi JTBC Studios untuk bersama-sama mengoperasikan Tving. Kang juga berbicara tentang rencana perusahaan untuk memperluas bisnis konten musiknya sebagai bagian dari rencana ekspansi globalnya.
"Kami memiliki program audisi yang luar biasa seperti 'I-Land' dan 'Super Star K.' Kami akan membuat lebih banyak audisi seperti ini untuk menemukan dan menghasilkan lebih banyak idola K-pop," kata Kang.
Perusahaan itu saat ini sedang memproduksi program audisi idola K-pop di Amerika Selatan dengan mitra lokal HBO-Max. Selama konferensi, Kang juga berbicara tentang perubahan yang diperlukan untuk pengembangan industri konten Korea.
"Struktur distribusi harus diperbaiki. Ketika kami menandatangani kesepakatan untuk menyediakan konten kami kepada operator IPTV, kami hanya menerima sepertiga dari biaya produksi dari mereka. Di AS, pembuat konten menerima lebih dari 100 persen," jelas Kang.
Kang juga menjelaskan bahwa di bawah sistem saat ini, CJ ENM harus mendapatkan sisa biaya produksi melalui iklan dan sponsor, yang dapat menghambat pertumbuhan konten berkualitas.
"Jika ini tidak berubah, produsen konten pada akhirnya akan berbaris untuk menjual konten mereka ke platform streaming global. Tetapi sebagai imbalan atas biaya produksi mereka, mereka harus menyerahkan hak IP mereka, yang menjadikan mereka subkontraktor. Struktur ini harus berubah," jelas Kang.
CJ ENM adalah perusahaan media terkemuka di industri hiburan Korea Selatan, yang mencakup sektor-sektor seperti film, TV, musik pop, dan musikal. Perusahaan ini ada di balik film pemenang Oscar "Parasite". Perusahaan ini juga telah memproduksi serial TV hit global, termasuk "Guardian: The Lonely and Great God" (2016) dan "Crash Landing On You" (2019).
CJ ENM juga menandatangani kesepakatan dengan Skydance Media produksi AS, yang berada di balik seri "Mission Impossible", untuk memproduksi versi remake dari konten Korea populer seperti drama fantasi "Hotel del Luna" (2019). (Lin)
(wd)
