SOLO, solotrust.com – Solo Thrift Day menggelar event perdananya di Hartono Trade Center (HTC) mulai 4 hingga 6 Juni 2021. Acara ini berlangsung pada pukul 13.00 sampai 21.00 WIB.
Solo Thrift Day diramaikan 50 seller thrift (penjual produk lepas pakai) dengan berbagai macam produk fashion seperti kaus, jaket hingga sepatu. Stage Manager Solo Thrift Day, Miftah Khoiri Azzam mengatakan, konsep yang diusung pada acara ini berupa festival. Adapun untuk harga sewa tenant berada di kisaran Rp300 ribu selama tiga hari.
“Jadi kami ciptain market (pasar-red) untuk para penjual, orang yang antusias di bidang second hand. Kami jadikan satu biar selain promosi, mereka juga bisa menjual produknya,” ungkapnya, saat ditemui solotrust.com di lokasi Solo Thrift Day, Sabtu (05/06/2021).
Azzam sapaan akrabnya, memaparkan jika acara ini bertujuan memperkenalkan dan mengangkat culture second hand di Solo. Selain itu juga untuk mengenalkan usaha yang dimiliki para peserta sehingga dapat meningkatkan penjualan.
“Harapannya setelah acara ini selesai bisa lanjut sewa kios di HTC,” tambah dia.
Acara ini bukan sekadar diisi stand thrifting, namun turut dimeriahkan beberapa kegiatan seperti talkshow dan battle dance. Tak hanya itu, ada pula display karya-karya komunitas di Kota Solo mulai dari komunitas low rider, burnout, food truck, dan komunitas lainnya.
Salah satu peserta, Farhan Medinta, mengaku dirinya mengikuti acara ini untuk meningkatkan awareness (kesadaran-red) masyarakat Solo terhadap produk miliknya dan budaya thrifting di Solo.
“Sebenernya produk thrift di Solo sudah banyak, tapi kurang naik di permukaan. Jadi kami ingin mempopulerkan thrifting dengan mengikuti event ini,” jelasnya.
Farhan memiliki usaha thrift shop bernama Liberty Avenue. Ia menawarkan produk second hand berupa pakaian dengan kisaran harga mulai Rp30 ribu hingga Rp5 juta.
“Harganya bervariasi dari yang benar-benar murah sampai yang limited edition. Value barang dipengaruhi brand dan jumlah produksi pada masa itu,” ujarnya.
Masyarakat juga terlihat antusias untuk mengunjungi acara ini. Pengunjung asal Karanganyar, Raisa dan Fuah mengaku ini bukan kali pertama belanja di thrift shop. Mereka lebih memilih berbelanja barang second hand karena bisa mendapat barang bermerek dengan harga lebih murah. (Azmi/Azizah)
(and_)