KLATEN, solotrust.com – Setelah hampir setahun berlalu pandemi Covid-19, Kelompok Wanita Tani (KWT) di wilayah Kabupaten Klaten bagian Timur, yakni di Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas mengalami perkembangan cukup baik.
Berawal dari delapan kelompok tani, kini bertambah menjadi sebelas kelompok tani yang sudah berkembang. Pada setiap kelompok memiliki 14 hingga 30 orang anggota. Adapun jenis tanaman yang dibudidayakan, seperti kangkung, bayam, ketimun, kacang panjang hingga cabai.
Kepala Desa Tirtomarto, Agung Nugroho membebaskan para petani yang ingin mencoba berbagai jenis tanaman untuk dikembangkan bersama. Menurutnya, ini merupakan salah satu hal yang membuat para ibu di Desa Tirtomarto senang. Salah satu yang saat ini tengah dikembangkan, yakni bawang merah.
“Ini masih awal, kami hanya memfasilitasi. Mereka mencoba menanam, merawat, memanen, dan memasarkan. Untuk jenis tanaman, kami biarkan mereka mau mencoba apa pun silakan. Artinya, ini masih dalam rangka yang membuat ibu-ibu senang dulu,” kata Agung Nugroho, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Setelah pelatihan untuk perawatan tanaman, Agung Nugroho berencana memberikan inovasi untuk pelatihan pascapanen. Pelatihan ini diharapkan agar ke depannya produk yang dihasilkan KWT tidak hanya bisa dikonsumsi warga desa setempat, melainkan dapat dinikmati khalayak luas.
“Saya pingin KWT ini tidak hanya memelihara, memanen, menanam dan memasarkan, tapi juga ke depannya lebih ke pascapanen, jadi ketika cabai harganya murah harus ada alternatifnya,” tambah dia.
Kendati demikian, hal ini masih dalam proses pengkajian ulang sampai warga desa setempat bisa menikmati hasil panennya secara maksimal. Selain penanaman sayur-mayur, tahun ini Agung Nugroho juga memfasilitasi KWT di sektor perikanan dengan memberikan benih, pakan hingga fasilitas pembuatan tempat atau kolam yang dianggarkan mencapai Rp53 juta.
Pihaknya menjelaskan, selain memberikan ilmu bagi para wanita di Desa Tirtomarto, kegiatan ini bisa sebagai bentuk ibadah. (lind)
(and_)