Ekonomi & Bisnis

Semangat KWT Tirtomarto Cawas Kembangkan Olahan Abon dan Keripik Talas di Masa PPKM

Ekonomi & Bisnis

26 Agustus 2021 12:31 WIB

Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Tirtomarto Kecamatan Cawas, Klaten mengikuti pelatihan pembuatan abon dari daging ayam

KLATEN, solotrust.com - Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak di segala sektor, termasuk ekonomi. Bukan hanya masyarakat perkotaan, keterpurukan ekonomi turut pula dialami warga pedesaan.

Mencoba untuk tetap eksis di tengah pandemi, salah satu daerah di Kabupaten Klaten, yakni Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas berinisiatif menumbuhkan perekonomian masyarakat melalui kelompok wanita tani (KWT), dimotori kalangan ibu rumah tangga.



Ketua Penggerak PKK Desa Tirtomarto, Anita Findi Riyanti mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini banyak masyarakat merasakan kesulitan ekonomi, terlebih para ibu rumah tangga. Adapun guna mendorong mereka lebih kreatif, pemerintah desa memberikan pelatihan terhadap perwakilan kelompok wanita tani.

“Ini setiap pengurus kelompok diikutkan dalam pelatihan. Hal ini bertujuan agar mereka mengetahui tentang membuat olahan keripik talas dan membuat abon dari daging ayam,” katanya kepada solotrust.com, Rabu (25/08/2021) di desa setempat. 

Dijelaskan, hasil dari pelatihan ini nanti para pengurus menyampaikan kepada kelompoknya masing-masing. Dengan digelarnya pelatihan usaha kecil dan menengah (UKM) pedesaan ini diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi kelompok wanita tani.

“Ini latihan dulu, kalau sudah bisa nanti hasilnya disampaikan kepada kelompoknya,” ucap Anita Findi Riyanti.

Sementara, produk hasil olahan KWT nantinya akan dipasarkan melalui BUMDes, toko toko di Desa Tirtomarto serta melalui pemasaran sistem online.

“Agar produk olahan dari KWT ini dapat dikenal oleh masyarakat luas, jadi nanti sistemnya semua kelompok KWT dianjurkan menyebarluaskan melalui android miliknya masing-masing,” kata Anita Findi Riyanti.

Salah satu peserta, Dyah Larasati mengaku pelatihan membuat olahan keripik dari talas dan abon sangat bermanfaat bagi kaum ibu untuk mencari tambahan penghasilan di saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Ilmu dari pelatihan ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu sebab di masa PPKM ini sangat merasakan dampaknya. Apalagi di masa pandemi ini ibu-ibu sulit untuk mencari tambahan. Nah pelatihan ini menjadi solusinya dan nanti kami sampaikan kepada ibu ibu yang lainnya,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Desa Tirtomarto, Agung Nugroho, mengatakan di desanya ada sebelas KWT. Masing masing perwakilan kelompok diikutkan dalam pelatihan.

“Kami dari pihak desa menfasilitasi KWT berupa alat agar kelompok ini dapat terus berkarya membuat produk olahan yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi,” katanya.

Menurut Agung Nugroho, ada sebelas KWT yang kreatif menumbuhkan perekonomian masyarakat desa, mulai dari menanam sayuran, serta membuat produk olahan yang dapat dijual ke masyarakat luas.

“Ini sudah ada kolam dengan kapasitas seribu ikan dan kemarin kami sudah menanam sayuran jenis bawang merah. Meski yang menanam kelompok, tapi mereka juga beli, jadi KWT tersebut bisa terus berkembang dan kebangkitan ekonomi warga,” ujar dia.

Agung Nugroho berharap, setiap rumah nantinya mau menanam sayuran masing-masing sehingga program pangan lestari dapat terlaksana dengan baik.

“Setiap pekarangan rumah nantinya memiliki tanaman sayuran, jadi mereka tidak kerepotan lagi untuk beli sayuran ke pasar,” jelasnya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya