JAKARTA, solotrust.com - Dalam Keterangan Pers Update Penanganan Covid-19, Jumat (25/6), Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah sedang melakukan pengkajian terhadap beberapa kandidat vaksin yang dapat diberikan kepada anak dan remaja.
“Mengenai usia muda memang kita melihat bahwa ada gejala. Catatan saya juga kita sedang melakukan penelitian mengenai saferity, keparahannya,”ungkapnya.
Dalam keterangannya, Menkes juga menyebutkan pihaknya sedang mengkaji vaksin mana saja yang sudah memiliki Emergency Use of Authorization (EUA) untuk usia muda.
“Yang sudah kita amati sekarang ada dua, yang ada di listnya kita. Satu adalah Sinovac yang bisa umur antara 3 sampai 17 tahun. Kemudian satu lagi ada Pzifer yang bisa umur 12 sampai 17 tahun. Itu sudah keluarEmergency Use of Authorization-nya,”jelas Budi.
Dia menambahkan, pemerintah sudah menghubungi pihak dari Italia untuk menanyakan pendapat para ahli mengenai pemberian vaksin tersebut ke remaja.
Selain itu, pemerintah juga melakukan studi untuk melihat bagaimana treatment pemberian vaksin di negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia.
“Kita melakukan studi bagaimana negara-negara lain seperti di Eropa, Amerika, dan Asia memberikan treatment vaksin untuk dibawah usia 18 tahun dan di grup mana mereka memberikan. Sehingga dengan demikian kita dapat mengeluarkan keputusan yang komprehensif berdasarkan data yang ada di kita, data penggunaan atau policy di negara lain,”paparnya. (zend/azizah)
(zend)