Solotrust.com - Setiap klub sepak bola jarang sekali mengganti logonya, karena logo itu dianggap sebagai sebuah merk dan ikon yang mudah dikenali. Coba hitung ada berapa klub sepak bola yang sudah mengganti logo mereka? Pasti jumlahnya tidak banyak dan bisa dihitung dengan jari. Mengganti logo sama artinya dengan mengganti identitas dari klub itu sendiri.
Sehingga logo sebuah tim tidak akan diganti selama tim tersebut tidak ingin melakukan rebranding atau merasa logo yang ada tidak perlu diganti karena masih layak. Kalau tidak pasti akan diganti, dan hal ini terjadi terhadap salah satu klub raksasa asal italia bernama Juventus. Logo juventus diganti karena tim ini ingin melakukan rebranding dan pembaruan identitas.
Mereka merasa logo yang ada sudah terkesan kuno dan tidak terlihat modern, makanya pihak petinggi juventus ingin mengganti logonya dengan gambar model yang baru dan lebih modern. Nah, tahukah kamu berapa sih harga logo juventus yang baru itu? Tentunya harga tersebut sangat tidak murah dan tergolong mahal banget karena pembuatan logo juventus yang baru memakan biaya sekitar € 200.000 euro atau setara Rp 3.4 Milliar Rupiah.
Sebuah harga yang cukup wajar untuk perusahaan sebesar juventus. Mengingat masih ada lagi harga penggantian logo yang cukup fantastis yang memakan biaya sebesar 14.4 Milliar Rupiah yaitu logo Pepsi. Bahkan nominal sebanyak itu masih belum menempati posisi pertama sebagai logo termahal di dunia. Karena yang berada di posisi pertama adalah penggantian logo merk dari Symantec Brand & Acquisition dengan nominal sebesar $1,280,000 atau setara Rp 18.5 Milliar Rupiah.
Meski begitu di awal penggantian logo juventus, banyak para fans yang tidak terima karena merasa logo yang baru kurang cocok dengan identitas juve. Akhirnya tim ini menerima banyak sekali kritikan pedas dari para fans yang berasal dari seluruh dunia. Namun, tentu saja hal ini tidak berlangsung lama karena akhirnya dengan seiring berjalannya waktu para fans sejati juve pun menerimanya dengan senang hati.
Penggantian logo yang dilakukan juventus merupakan awal dari revolusi yang ingin dilakukan. Hal lainnya yang dilakukan oleh jajaran para petinggi klub adalah dengan memecat beberapa staff yang tidak sejalan. Bahkan mengganti pelaih yang sebelumnya membawa juve juaraberuntun secara berkali-kali. Siapa dia? Bagi penggemar juve pasti tahu, dia adalah si Max Allegri yang biasa disebut dengan Alle.
Era kepemimpinan Alle digantikan oleh Era Sarri yang cuma bertahan selama 1 musim. Karena di era Sarri ini juve masih menerima banyak sekali kritikan pedas dari para fans akibat dari gaya permainan bola dari juve yang masih lebih baik di era alle. Akhirnya di musim berikutnya juve pun berganti pelatih lagi ke pirlo yang dituding sebagai sosok yang membuat juve gagal meraih scudetto kesepuluh secara beruntun.
Serta sosok yang hampir membuat juventus tidak berhasil untuk mengikuti kompetisi liga champion. Karena kegagalan itulah kepemimpinan juventus diganti lagi ke Alle sang pelatih lama yang sudah cukup kenal seluk beluk dari juve. Dengan logo dan pelatih yang baru, mampukah juventus meraih scudetto lagi di musim berikutnya? Kita lihat saja nanti sampai akhir musim selesai.
(wd)