BOYOLALI, solotrust.com – Rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Boyolali hampir penuh. Hal ini disebabkan tingginya kasus aktif Covid-19 pada dua pekan terakhir.
Untuk mengurangi beban rumah sakit, pemerintah kabupaten (Pemkab) Boyolali meresmikan fungsi Rumah Sakit Islam (RSI) sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.
Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond memantau langsung kesiapan penanganan pasien covid-19 di RSI Boyolali. Kapolres menyoroti kesiapan tenaga kesehatan di RSI Boyolali, sebab jumlahnya masih terbatas.
"Mulai hari ini RSI Boyolali sudah diaktifkan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Sudah ada lima pasien Covid-19 yang dirawat di RSI Boyolali,"katanya kepada solotrust.com, Selasa(6/7/2021).
Meski sudah difungsikan, para nakes masih perlu mendapat pelatihan untuk menangani pasien Covid-19.
"Masih perlu pelatihan agar bisa menangani pasien dengan maksimal. Terutama kesiapan nakesnya. Kalau untuk tempat dan alat tidak masalah. Termasuk oksigen juga masih aman," ujar Morry.
Meski demikian, operasional RSI Boyolali sebagai RS rujukan akan dibuka secara bertahap sesuai kesiapan dan kemampuan nakes.
"Minggu ini terjadi penambahan 860 kasus. Kalau penambahan konsisten diangka 500 kasus, bisa -bisa 4 ribu lebih kasus aktif di Boyolali. Imbasnya, keterisian tempat tidur juga tinggi," tambahnya.
Sementara, Pengurus Yayasan Jamaah Haji Klaten sekaligus Pemilik RSI Boyolali, Sutrisno mengaku siap untuk menjadi rumah sakit rujukan Covid-19. Saat ini ada 30 tempat tidur isolasi yang siap digunakan untuk penanganan pasien Covid-19 dari total 102 tempat tidur yang tersedia.
"Saat ini sudah mulai menerima pasien covid-19, namun, belum full. Karena ketersediaan oksigen masih terbatas,"kata dia. (Jaka)
(zend)