SOLO, solotrust.com - Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Ditjen IKP Kominfo) RI melaksanakan seminar atau webinar Cerdas Berdemokrasi Seri 4 dengan tema "Jaga Imun, Jaga Iman, Jaga Indonesia" pada Rabu (14/7/2021) pukul 09.00 - 12.00 WIB yang dapat diikuti dari kanal Youtube Ditjen IKP Kominfo. Peserta berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum di Surakarta, Jawa Tengah yang ditargetkan diikuti sebanyak 500 peserta.
Penyelenggaraan webinar tersebut dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, tentang demokrasi Pancasila di era infodemik Covid-19, serta mendorong perubahan perilaku serta peran aktif masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para awak media untuk bersama-sama mencegah penyebaran virus Covid-19, melalui keimanan, serta disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, sehingga imunitas tubuh meningkat dan Indonesia sehat.
Dalam acara tersebut hadir memberikan sambutan adalah Direktur Informasi dan Komunikasi, Politik, Hukum, dan Keamanan Bambang Gunawan dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Sebagai moderator seminar adalah Okfied Susendar.
Adapun narasumber webinar adalah Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika Prof Widodo Muktiyo, Plt Sekda Provinsi / Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama Universitas Slamet Riyadi Surakarta DR Sutoyo M.Pd serta tokoh masyarakat Solo Sumartono Hadinoto.
Dalam sambutannya, Direktur Informasi dan Komunikasi, Politik, Hukum, dan Keamanan Kominfo RI Bambang Gunawan mengatakan peredaran hoaks tentang Covid-19 melalui berbagai kanal menimbulkan kecemasan dan ketakutan dan hal itu dapat mempengaruhi kesehatan mental dan ketakutan yang berlebihan.
"Untuk menghindari turunnya imunitas pada tubuh sebagai upaya memberikan pengetahuan tentang Covid-19 pemerintah tidak mungkin sendirian. Tetapi perlu kerjasama dengan berbagai lapisan masyarakat dan para pemangku kepentingan baik lembaga pemerintah maupun swasta seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, jurnalis, atau media massa," paparnya dalam webinar tersebut.
Untuk itu Direktorat Informasi dan Komunikasi Publik, Hukum, dan Keamanan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika dan juga bekerjasama dengan Universitas Slamet Riyadi Solo melaksanakan webinar seri ke 4 ini dengan tema Jaga Iman, Jaga Imun, Jaga Indonesia.
Tujuan webinar series ke-4 ini antara lain untuk meningkatkan kesadaran audiens tentang solusi agar terhindar dari virus Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 3M serta menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Perlunya tetap menjaga dan meningkatkan iman kita agar tercipta daya tahan tubuh, imunitas tubuh dalam menghadapi Covid-19 yang kita tidak pernah tahu kapan akan berakhir," imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan sejumlah upaya dalam menjawab persoalan yang ditimbulkan Covid-19 di antaranya rapid test/swab test sebagai bentuk screening untuk pengambilan keputusan penanganan, vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, disiplin menerapkan prokes 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas.
"Upaya-upaya tersebut tentunya perlu mendapatkan dukungan termasuk dari rekan media, tokoh agama, serta tokoh masyarakat. Oleh karena itu saya berharap semua pihak tersebut turut membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat terkait informasi dan upaya upaya melawan covid-19 agar masyarakat tetap tenang dan optimis sehingga kita semua segera lulus dari ujian pandemi ini.
Gibran menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya webinar Cerdas Berdemokrasi dengan tema Jaga Imun, Jaga Iman, Jaga Indonesia sebagai salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat.
"Semoga dengan terselenggaranya webinar ini memberikan semangat optimisme kita semua untuk bersatu melawan pandemi Covid-19," ujarnya.
Dalam webinar tersebut, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kominfo Widodo Muktiyo menyampaikan untuk menghadapi pandemi Covid-19 yang terjadi di era digital di mana terjadi ledakan informasi yang menimbulkan ketidakpastian, kita harus selektif dengan kesadaran nalar dalam menghadapi informasi terutama hoaks.
"Covid-19 ini menuntut kita punya healthy lifestyle. Kegiatan berbasis konektivitas dan virtual bahkan membangun solidaritas melalui digital. Ini menjadikan kita harus koeksistensi dan hidup berdamai dengan Covid-19. Jangan mengkonsumsi informasi hoaks. Tantangan kita, kita harus jaga iman dengan menjadi orang arif menjaga di sosial media," paparnya.
Selain itu, Widodo Muktiyo mengingatkan, Indonesia punya ideologi yang unik yakni Pancasila. Sehingga diharapkan kita menjadi generasi yang eksis dalam dunia digital sebagai masyarakat Indonesia yang cerdas untuk menuju Generasi Emas 2045.
Sedangkan terkait tema webinar "Jaga Iman, Jaga Imun dan Jaga Indonesia", Wakil Rektor Unisri Sutoyo memaparkan, di masa pandemi banyak persoalan-persoalan yang muncul karena terdampak Covid-19. Karena kita menggunakan Pancasila sebagai ideologi negara, maka harus kembali ke Pancasila. Karena Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara.
"Artinya, Pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam mengatur kehidupan ini dan sebagai pedoman dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Hanya dengan tetap menjaga iman, imun, dan jaga Indonesia, Covid-19 ini akan berakhir. Jika pandemi di negeri ini berakhir, maka rakyat sehat, ekonomi maju, masyarakat sejahtera dan Indonesia jaya," jelas Sutoyo.
Sementara itu, tokoh masyarakat Solo Sumartono Hadinoto menyampaikan di masa pandemi Covid-19 ini saatnya kita semua bergotong royong. Karena di luar sana banyak pihak yang harus dibantu. Kita tunjukkan bahwa kita masih punya kepedulian terhadap sesama meski sekecil apapun.
"Marilah kita jaga iman, jaga imun, jaga Indonesia. Kita harus meneruskan perjuangan para pejuang dan berkontribusi meski sekecil apapun dan tidak merusak kebhinekaan Indonesia. Dengan teknologi digital kita bisa terkoneksi dengan siapa saja tidak peduli dari suku, agama, ras apa saja. Tidak penting kita dari suku apa saja, tetapi yang terpenting adalah kita 100% Indonesia," papar Sumartono.
Sumartono mengajak semua peserta saling mendoakan agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Dengan jalan menjaga iman, berbuat kebaikan nyata, dan tidak ikut merusak yang sudah baik. Terlebih telah banyak tenaga tenaga kesehatan dan relawan yang sudah berpulang sebagai pahlawan kesehatan yang berjuang bagi masyarakat dalam menghadapi Covid-19. (rum)
(wd)