Serba serbi

Pemerintah Buru 3 Obat Covid 19, Apa Saja?

Kesehatan

17 Juli 2021 12:02 WIB

ilustrasi obat Covid19. (Foto: ShutterStock)

JAKARTA, solotrust.com - Seluruh dunia sedang berlomba-lomba untuk menemukan obat Covid-19. Termasuk Indonesia yang saat ini sedang menghadapi gelombang dua Covid-19 terus berupaya menemukan obat yang tepat.

Pemerintah memastikan pasokan obat-obatan yang diproduksi di dalam negeri masih aman. Namun untuk obat-obatan impor, suplai global saat ini tengah diperketat.



Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan saat ini pemerintah tengah memburu tiga jenis  obat yakni Remdesivir, Actemra dan Gammaraas. Indonesia harus melakukan impor obat-obatan tersebut dari negara India, Pakistan, Swiss, Amerika Serikat dan China.

“Tiga produk obat itu yang sekarang kita sedang terus kejar agar terus memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ucap Budi dalam konfrensi pers yang disiarkan kanal resmi Youtube Sekretariat Presiden, Jumat(16/7).

Untuk obat remdesivir, pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri telah melakukan negosiasi dengan pemerintah India, sehingga mendapat jatah obat Remdesivir 50 ribu vial setiap minggunya.

Sedangkan obat Actemra memiliki khasiat untuk mengurangi gejala yang dirasakan pasien COvid-19.

Actemra merupakan pabrikan farmasi Roche di Swiss. Saat ini stok Actemra secara global masih menipis sehingga tidak cukup memenuhi kebutuhan Indonesia. Sehingga pemerintah mencari beberapa alternatif produk yang mirip dengan Actemra pada Amerika Serikat.

Obat Gammaraas merupakan obat pabrikan China. Saat ini pemerintah Indonesia sudah mampu mendatangkan pasokan sekitar 30 ribu vial. Namun jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan Indonesia untuk penanganan Covid-19 sehingga masih perlu dilakukan lobi-lobi dengan pemerintah China.

“Kita juga mencari obat yang namanya Gammaraas itu merek dagang dari kategori obat yang dikenal dengan grup IV IG ini produksinya ada di Cina, kita juga membutuhkan cukup banyak dan sekarang kita sudah bisa mendatangkan sekitar 30 ribu vial,” ucap Budi.

(zend)