Hard News

Ghana Harap Dapat Kiriman18 Juta Dosis Vaksin

Global

26 Juli 2021 14:43 WIB

Presiden Ghana Nana Akufo-Addo. (Foto: Reuters)

ACCRA, solotrust.com – Negara Ghana saat ini tengah hadapai gelombang ketiga Covid-19. Peningkatan kasus Covid-19 dibeberapa bagian Afrika Barat meningkat pesat dikarenakan varian Delta yang memiliki karakteristik lebih menular dibanding varian lainnya.

Presiden Ghana Nana Akufo-Addo dalam pidatonya pada Minggu (25/7), mengungkapkan kini pihaknya berharap untuk mendapatkan lebih dari 18 juta dosis vaksin Covid-19 sebelum Oktober.



“Bangsa kita tengah dilanda gelombang ketiga infeksi Covid-19. Peningkatan infeksi ini sebagian besar dipicu oleh varian Delta,” kata Akufo-Addo.

Peningkatan tersebut menciptakan masalah yang sulit bagi negara-negara Afrika, yang sebagian besar telah lolos dari tingkat infeksi dan kasus serius seperti yang terjadi di wilayah lain. Opsi penguncian atau karantina wilayah enggan mereka ambil karena dampaknya terhadap ekonomi namun mereka tidak bisa mendapat vaksin secepat negara-negara kaya.

Akufo-Addo menyerukan penegakan pembatasan yang lebih ketat, termasuk pemakaian masker di depan umum.

“Kita tidak bisa kembali ke masa penguncuan sebagaian yang membawa banyak kesulitan,” ungkapnya.

Menurut laporan Reuters, lebih dari 101 ribu warga Ghana telah tertular virus corona dan lebih dari 800 orang telah meninggal selama pandemic.

Untuk mengatasi peningkatan infeksi, pemerintah Ghana saat ini sedang dalam proses membeli 17 juta vaksin Johnson&Johnson melalui platform Pasokan Medis Afrika pada kuartal ketiga tahun ini.

Jumlah itu akan bertambah dengan 1 juta dosis vaksin Pfizser-BioNTech dari Amerika Serikat, hampir 230.000 dosis vaksin Pfizer dari Uni Afrika dan 249.000 dosis vaksin AstraZaneca dari Inggris.

Dibandingkan dengan banyak negara Afrika Barat lainnya, Ghana melakukan program vaksinasi dengan baik. Hampir 1,3 juta dosis vaksin yang sudah diberikan.

Namun Ghana masih jauh dari target untuk memperoleh 17,6 juta dosis pada akhir Juni. Sebagain dikarenakan penghentian pengiriman dari India di bawah skema pembagian vaksin COVAX.

()